Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama sepekan ke depan di wilayah DKI Jakarta.
"Waspada cuaca ekstrem pada 8-14 Maret 2024," tulis BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resmi @bpbddkijakarta, dikutip Jumat (8/3/2024).
Baca Juga
Kemudian, BPBD DKI Jakarta juga mengutip hasil analisis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Advertisement
Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang periode tersebut.
"Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia," kata BPBD DKI Jakarta.
Selain itu, kondisi tersebut juga terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yang mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).
Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem. Masyarakat juga diminta untuk rutin memantai informasi banjir terkini melalui laman pantaubanjir.jakarta.go.id.
"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," ucap BPBD DKI Jakarta.
Berikut sederet imbauan dari BPBD DKI terkait adanya waspada cuaca ekstrem di Jakarta hingga 14 Maret 2024 dihimpun Liputan6.com:
1. Imbauan Diumumkan dari Akun Instagram Resmi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama sepekan ke depan di wilayah DKI Jakarta, Jumat (8/3/2024).
"Waspada cuaca ekstrem pada 8-14 Maret 2024," tulis BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resmi @bpbddkijakarta, dikutip Jumat (8/3/2024).
BPBD DKI Jakarta juga mengutip hasil analisis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Advertisement
2. Penyebab Cuaca Ekstrem
Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang periode tersebut.
"Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia," kata BPBD DKI Jakarta.
Selain itu, kondisi ini juga terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yang mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).
Kemudian, ada potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Barat Daya - selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.
3. Masyarakat Diminta Waspada
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem.
Masyarakat juga diminta untuk rutin memantai informasi banjir terkini melalui laman pantaubanjir.jakarta.go.id.
"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," jelas BPBD DKI Jakarta.
Advertisement