Ponsel 4 Korban Bunuh Diri Rusak, Polisi Kesulitan Telusuri Kabar Kepergian ke Solo dan Utang Pinjol

Polisi mengungkapkan, hanya ada beberapa komunikasi yang dilakukan para korban bunuh diri di Jakarta Utara dengan menggunakan nomor bergonti-ganti.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 20 Mar 2024, 06:26 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2024, 06:04 WIB
Apartemen di Jakut Lokasi Satu Keluarga Bunuh Diri
Halaman parkir apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) masih dipasangi garis polisi, Minggu (10/3/2024). Ini merupakan lokasi empat orang yang marupakan satu keluarga bunuh diri dengan cara terjun dari lantai 22 apartemen. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

 

Liputan6.com, Jakarta - Polisi kesulitan melacak jejak digital dari kasus satu keluarga bunuh diri di Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara. Hal ini lantaran ponsel keempat korban sudah dalam kedaaan tak utuh.

"Handphone itu kondisi pecah rusak berat tidak bisa diekstrak. Hanya beberapa komunikasi dan dia menggunakan nomor yang apa berganti-ganti," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip, Rabu (20/3/2024).

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian mengatakan, hancurnya telepon genggam keempat korban diakui membuat rumit proses penyelidikan. Hady menyebut, kepolisian sebenarnya ingin menelusuri fakta terkait kepergian keempat korban ke daerah Solo.

Namun, karena kondisi ponsel yang tak utuh maka pihak kepolisian tinggal mengharapkan keterangan dari para saksi-saksi juga pandangan ahli.

"(pergi ke Solo kapan) Itu belum kita pastikan karena kan, satu kondisi handphonenya para korban ini hancur lebur," kata dia.

"Iya di satu tas (ditaruhnya). Itu yang agak mempersulit kita juga dalam proses penyelidikan. Tentunya kita mengharapkan semua ini lengkap penyelidikan saksi-saksi ahli, baru bisa disimpulkan " dia menambahkan.

Pun demikian, penyelidikan terkait isu yang berkembang bahwasanya korban terlilit utang pinjaman. Hady mengaku belum bisa membahasnya lebih jauh. Alasanya, karena telepon gengam mereka yang rusak.

"Itu belum bisa saya jawab (terkait kabar terlilit pinjol). Pinjolnya pinjol apa. Handphone-nya aja engak bisa dibuka," ujar dia.

Kendati, Hadi memastikan sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dalam proses penyelidikan. Karena, saat ini hanya menunggu keterangan dari para ahli.

"Ya sudah bisa kita atasi, cuman ya kita sedang menunggu keterangan saksi ahli aja," ujar dia.

 

Polisi Tracking Perjalanan Korban

Sebanyak 12 orang saksi telah diperiksa untuk mengungkap kasus satu keluarga yang tewas akibat bunuh diri di Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara. Salah satu saksi adalah sopir taksi daring.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sopir taksi daring dipesan oleh korban dari salah satu tempat untuk mengantarkan ke sebuah apartemen.

Hal itu terungkap setelah penyidik melakukan perjalan napak tilas dimulai dari hotel tempat korban menginap hingga ke apartemen. Menurut dia, penyidik sama sekali tak menemukan sesuatu hal yang aneh atau mencurigakan.

"Kita telusuri trackingnya kan mulai dari hotel sebelum dia apa melakukan itu belum peristiwa itu terjadi, itu juga tidak ada tidak ada meninggalkan apapun," kata dia kepada wartawan, Senin (18/3/2024).

Pun demikian saat berkomunikasi dengan sopir taksi daring. Gidion mengatakan, gelagat maupun cara berkomunikasi para korban seperti penumpang pada umumnnya.

"Itu terakhir dia pakai taksi online bahkan komunikasi terakhir dengan taksi online sangat natural. Tidak ada kecemasan. (Korban) tinggal di apartemen selama 1 malam," ujar dia.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian menambahkan, maksud gelagat yang tak mencurigakan itu.

"Itu ke sini ya kesini gituloh. Arah tujuan biasa. Patokan map. Maksudnya gak ada bahasa yang menunjukkan dia kalo mau bunuh diri gitu. Bahasanya cuman, antar saya ke sini, antar saya ke apartemen ini," ujar dia.

Hady mengatakan, korban mampir di rumah makan sebelum menuju ke apartemen. "Ya sebelum ke apartemen itu kan dia sempat makan dulu," dia menandaskan.

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id._

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya