2 Tuntutan Demo Buruh di Patung Kuda Saat May Day

Sejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5/2024). Mereka hadir menyampaikan aspirasi dalam peringatan hari buruh Internasional atau May Day.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Mei 2024, 11:49 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 11:48 WIB
Sejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5/2024).
Sejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5/2024). (Ady Anugrahadi).

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5/2024). Mereka hadir menyampaikan aspirasi dalam peringatan hari buruh Internasional atau May Day.

Pantauan di lapangan, kerumunan massa menutup ruas jalan di Medan Merdeka Selatan.

Mereka berdiri sambil mengibar-ngibarkan bendera bergambar konfederasi serikat buruh seperti KSPI, SPSI, FSPMI dan lain sebagainya.

Koordinator aksi menyemangati peserta unjuk rasa. Mereka memutar lagu Buruh Tani yang dipopulerkan Band Marjinal. Ada dua tuntutan yang dibawa oleh kelompok buruh pada peringatan May Day 2024.

Adapun, meminta Mahkamah Konstitusi mencabut Undang-Undang Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan, petani, lingkungan hidup dan HAM. Kemudian, tuntutan lain meminta pemerintah menghapus sistem kerja outsorcing dan memberikan upah yang layak bagi pekerja di Indonesia

Hal itu diungkap Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat menggelar konferensi pers, Rabu.

"Untuk tuntutan yang dibawa dalam mayday kali ini adalah dua yang utama. Pertama Undang-Undang Cipta Kerja, kedua Hostum. Hos, hapus outsourcing, tum tolak upah murah. Dua isu tersebut yang menjadi persoalan buruh dalam 5 tahun terakhir," kata Said Iqbal.

Said Iqbal mengklaim kehadiran Undang-Undang Cipta Kerja mengakibatkan terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, Undang-Undang Cipta Kerja menjadi penyebab upah buruh tidak mengalami kenaikan.

"Jadi tidak benar undang-undang ciptaker menarik investasi baru dan menyerap tenaga kerja. Yang benar adalah PHK di mana-mana. Kenaikan upah akibat omnibuslaw hanya 1,58%. Di tangerang, bekasi, karawang, begitu pula di kota-kota industri lain. Padahal inflasi adalah 2,8%. Jadi nggak naik upah kita ini, nombok 1%," ujar dia.

"Kemudian pertumbuhan ekonomi 5,2%, nggak dinikmati oleh kalangan kelas menengah ke bawah termasuk buruh, yang nikmati orang kaya. Karena ekonomi tumbuh dinikmati oleh orang kaya yang gajinya besar-besar," dia menambahkan.

Beberapa organisasi serikat buruh mengadakan perayaan May Day. Di Jakarta, Perayaan Mayday akan dilakukan di 2 titik yakni di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakpus dan Stadion Madya Senayan

"Aksi ini sampai dengan pukul 12.30. Nanti 12.30 massa aksi sekitar 50.000 orang akan bergerak menuju ke kawasan Gelora Bung Karno, lebih tepatnya mengadakan mayday pesta di stadion madya senayan. Kurang lebih sekitar 30 ribu sampai 40 ribu massa aksi akan bertahan di sana," tandas dia.

Ada Demo Peringatan Hari Buruh, Intip Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Monas

Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan arus kendaraan pada saat peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada hari ini (1/5/2024).
Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan arus kendaraan pada saat peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada hari ini (1/5/2024). (Merdeka).

Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan arus kendaraan pada saat peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada hari ini (1/5/2024). Ada pengalihan arus di sekitar kawasan Medan Merdeka.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, rekayasa lalu lintas nantinya bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan.

"Apabila para pengunjuk rasa mulai berdatangan maka jalur yang akan kita tutup dan kita alihkan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024).

Susatyo menerangkan, arus lalu lintas Traffic Light Harmoni yang mengarah ke Jalan Merdeka Barat ditutup dialihkan ke Jalan Kesehatan.

Selain itu, Jalan Perwira yang mengarah Jalan Merdeka Utara ditutup. Jalur dialihkan ke arah Masjid Istiqlal dan Lapangan Banteng. Kemudian, Jalan Merdeka Barat depan Gedung Sapta Pesona juga ditutup.

Susatyo mengimbau kepada masyarakat yang akan melintas disekitar Monas agar mempertimbangkan mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan.

"Dikarenakan akan ada buruh dan elemen masyarakat yang akan menyampaikan pendapatnya di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat maupun di GBK." ujar dia.

Susatyo mengatakan, kepolisian bersama instansi terkait siap melakukan pengamanan dan memperlancar jalannya aksi yang berlangsung saat peringatan May Day. Total ada 3.412 personel yang dikerahkan.

"Hari ini kami siap mengamankan buruh dan elemen masyarakat yang akan menyampaikan pendapat dan kami menerjunkan 3.412 personel gabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP, Damkar serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas dan GBK," ujar dia.

Imbau Peserta Unjuk Rasa Patuhi Aturan

Susatyo mengimbau kepada peserta aksi untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku dan harus memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya.

"Aturan dalam undang-undang penyampaian pendapat di muka umum harap di patuhi supaya semua kegiatan berjalan dengan aman, tertib dan kondusif," ujar dia.

Sementara itu kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan diminta selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis.

"Tidak ada anggota yang membawa senjata api maupun sangkur. Semua perintah dan kendali dari saya, tidak ada gerakan tambahan lainnya yang bersifat pribadi. Layani saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan baik dan humanis," tandas Susatyo.

Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya