Mensos Risma Berharap Generasi Muda Teladani Semangat Leluhur Tanah Perdikan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menerima Gelar Adat dari Yayasan Sentono Dalem Perdikan Majan (YASEDAM). Adapun dia dianugerahi gelar Raden Ayu Adinegoro.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Jun 2024, 15:35 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 15:35 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini  menerima Gelar Adat dari Yayasan Sentono Dalem Perdikan Majan (YASEDAM). Adapun dia dianugerahi gelar Raden Ayu Adinegoro.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menerima Gelar Adat dari Yayasan Sentono Dalem Perdikan Majan (YASEDAM). Adapun dia dianugerahi gelar Raden Ayu Adinegoro. (Foto: Dokumen Kemensos).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma berharap generasi muda dapat meneladani semangat leluhur tanah perdikan yang tidak pernah dapat dikuasai apalagi membayar pajak pada penjajah.

Hal itu dinyatakan Mensos Risma setelah menerima Gelar Adat dari Yayasan Sentono Dalem Perdikan Majan (YASEDAM) yang berlangsung Kamis 6 Juni 2024 di Kesepuhan Perdikan Majan, Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Adapun dia dianugerahi gelar Raden Ayu Adinegoro.

Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas peran dan dedikasi Risma sebagai tokoh perempuan yang terus mempertahankan sifat dan karakter mulia dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

YASEDAM menilai, sifat dan karakter yang dimiliki Mensos Risma selaras dengan nilai-nilai luhur yang dipegang oleh masyarakat adat setempat.

"Saya terus terang surprise, saya pernah diajak orang tua saya ke sini. Saya bersyukur mendapatkan kepercayaan gelar ini, namun yang utama adalah dapat silaturahmi dengan saudara-saudari saya, istilahnya nyambung balung pisah," kata Risma dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).

Politikus PDIP menuturkan, ayahnya sering bercerita tentang kisah tanah perdikan yang salah satunya ditempati oleh leluhurnya ini, yang tidak bisa dijajah oleh Belanda.

Risma menuturkan, kisah tentang tanah perdikan yang tidak ada dalam peta penjajah, sehingga tidak pernah membayar pajak pada penjajah.

Hal ini dikonfirmasi oleh tokoh masyarakat Majan yang merupakan Kepala Desa pertama, bahkan sampai tahun 1979 tanah "perdikan" Majan tidak pernah membayar pajak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pentingnya Semangat Juang

Peninggalan leluhur juga dapat dilihat di Museum NU, seperti; endog bledek (telor yang akan bergerak mengeluarkan suara keras manakala ada ancaman) sampai dengan ikat bahu dan keris serta doa-doa para kyai yang bermanfaat saat menghadapi penjajah.

Risma juga menyempatkan untuk silaturahmi dengan para sesepuh tanah perdikan Majan.

Dia juga mengunjungi masjid dengan menara yang khas dan bangunan-bangunan yang telah dikunjunginya sewaktu kecil, juga ziarah ke makam para tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya sesaat setelah menerima anugerah itu, Risma bercerita tentang pentingnya semangat juang pantang menyerah untuk generasi muda, dalam apapun keadaan kita. Karena leluhur kita sudah membuktikan hal itu dalam mengusir para penjahah.

"Inilah esensi utama kehadiran kita sebagai bangsa merdeka," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya