Bandingkan Soeharto dengan Jokowi, Cak Imin: Anaknya Jadi Wapres Aman-aman Saja

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membandingkan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden ke-2 RI Soeharto.

oleh Winda Nelfira diperbarui 23 Jul 2024, 19:02 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 18:46 WIB
6 Potret Transformasi Kebersamaan Gibran Rakabuming dan Jokowi, Ayah-Anak Kompak
Gibran Rakabuming dan Jokowi. (Sumber: Instagram/gibran.rakabuming_)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membandingkan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden ke-2 RI Soeharto.

Menurut Cak Imin, telah terjadi perubahan situasi politik yang dramatis di bawah kepemimpinan Jokowi.

Hal ini disampaikan Cak Imin dalam sambutannya di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa (23/7/2024).

Cak Imin berbicara mengenai jatuhnya Presiden Soeharto saat mengangkat anaknya, Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau biasa disapa Mbak Tutut, sebagai Menteri Sosial (Mensos) kala itu.

"Di dalam negeri kita mengalami satu perubahan yang dramatis. Dulu kita tidak pernah membayangkan Pak Harto yang sekuat itu saja baru ngangkat Bu Tutut jadi Mensos sudah jatuh," kata Cak Imin.

Peristiwa itu, kata Cak Imin, berbanding terbalik dengan situasi politik yang terjadi di era Presiden Jokowi. Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, melenggang bebas maju Pemilu 2024 di periode yang sama dengan belum berakhirnya jabatan Jokowi sebagai presiden. Gibran menjadi wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

"Hari ini Pak Jokowi bisa menjadikan anaknya presiden dan aman-aman saja," kata Cak Imin.

Pernyataan Cak Imin tersebut langsung dikoreksi oleh seluruh pengurus PKB yang hadir.

"Apa, jadi apa? Wakil presiden, tadi aku ngomong apa? Wakil presiden aman-aman saja," ucap Cak Imin.

Meski begitu, Cak Imin mengaku tetap bersyukur dengan perubahan dramatis politik di Indonesia saat ini. Sebab, kata dia, situasi di Indonesia masih aman.

"Kita tidak pernah juga membayangkan bagaimana konstelasi politik nasional kita, fondasi-fondasi kekuatan tetap bisa kita jaga ini karena kekuatan masyarakat seluruh kekuatan politik bangsa ini terus bersatu adil komitmen kebangsaan yang kokoh dan kuat," ujar Cak Imin.

Kendati begitu, Cak Imin menilai potensi perpecahan dan kerawanan harus tetap diantisipasi. PKB, ujar dia, harus menjadi salah satu partai politik (parpol) penguat ideologi kebangsaan yang kokoh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gibran Jadi Wakil Presiden Periode 2024-2029

KPU RI Tetapkan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpilih pada Pemilu 2024 dengan perolehan suara sebanyak 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diketahui, di periode akhir jabatannya pada 1998, Soeharto mengangkat putri sulungnya, Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut menjadi menteri sosial. Namun, pada tahun yang sama terjadi pergolakan yang besar hingga akhirnya menumbangkan kekuasaan Soeharto.

Sementara itu, di era terakhir Jokowi sebagai presiden, putra sulungnya maju menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Meskipun majunya Gibran menuai banyak kontroversial, namun wali kota Solo itu pun akhirnya terpilih sebagai sebagai wakil presiden 2024-2029.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari membacakan surat penetapan presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Berdasarkan hasil surat keputusan KPU RI, pasangan nomor urut 2 di Pilpres 2024 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ditetapkan secara sah sebagai presiden dan wakil presiden terpilih untuk masa kepemimpinan 2024-2029.

"KPU Republik Indonesia menetapan pasangan presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029," kata Hasyim di Ruang Rapat Pleno Gedung KPU RI di Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

Hasyim kemudian merinci, perolehan suara kemenangan Prabowo-Gibran secara nasional yaitu 96.214.691 atau setara dengan 58,59 persen. Memenuhi sedikitnya 20 persen suara dari 38 provinsi di Indonesia.

Dengan pengesahan dan penetapan tersebut, Prabowo-Gibran dinyatakan sah sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029.

Sebagai informasi, kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024 lainnya seperti Anies-Muhaimin diketahui mengantongi 40.971.906 suara nasional atau 24,95 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 27.040.878 suara nasional atau 16,47 persen.


Prabowo Akui Peran Besar Jokowi Sehingga Terpilih Jadi Presiden

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur pada Jumat, (8/3/2024). Jokowi tampak didampingi Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur pada Jumat, (8/3/2024). Jokowi tampak didampingi Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut Jokowi memiliki peran besar sehingga dirinya bisa terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.

Padahal, kata Prabowo, dirinya dan Jokowi pernah menjadi lawan dalam dua kontestasi pilpres, yakni pada 2014 dan 2019. Dia pun memuji sikap kenegarawanan Jokowi yang mau merangkul lawan politiknya.

"Beliau rangkul dan bahkan beliau yang juga sangat besar mendorong saya sehingga hari ini saya menerima mandat dari rakyat. Karena itu, saya harus menyampaikan penghargaan saya yang sebesar-besarnya kepada beliau," kata Prabowo dalam konferensi pers di Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

"Terima kasih saya dan penghargaan saya yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia, Pak Joko Widodo," sambungnya.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya