Cak Imin Pamit dari Senayan: Saya Pergi, Kalian Masuk untuk Melanjutkan Perjuangan

Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, pamit dari Senayan setelah 25 tahun berkantor di Gedung DPR RI. Ia menitipkan tongkat estafet perjuangan kepada anggota DPR terpilih.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 14 Sep 2024, 12:08 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2024, 12:08 WIB
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Merdeka).

Liputan6.com, Jakarta - Setelah hampir seperempat abad berjuang di Gedung DPR RI, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin resmi pamit dari Senayan. Dalam pidatonya, saat membuka pelatihan legislatif, Cak Imin mengungkapkan bahwa ia akan meninggalkan kursi parlemen pada 1 Oktober mendatang.

"Ini adalah pertemuan orientasi sekaligus perpisahan saya setelah 25 tahun berkantor di sini. Mulai tanggal 1 Oktober, saya akan pergi, kalian masuk menggantikan untuk berjuang melanjutkan perjalanan 25 tahun yang sudah saya lalui," ujar Cak Imin di Jakarta, Sabtu, (14/9/2024).

Ia juga menekankan pentingnya estafet perjuangan PKB di parlemen. Cak Imin berharap agar perjuangan tersebut dapat terus dilakukan dan membawa keberkahan hingga akhir hayat.

"Anda semua adalah pewaris tongkat sejarah perjuangan para pahlawan-pahlawan yang luar biasa. Di tangan anda semua adalah darah-darah perjuangan yang tidak sendiri, insyaAllah kalau itu nyambung terus, kita akan masuk dan menjadi bagian dari kemuliaan hidup dunia maupun akhirat," tegas Cak Imin.

"Yang paling enak itu kan hidup bahagia dunia dan akhirat. Dunia tok tidak ada artinya," imbuh Cak Imin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cak Imin: Lima Tahun ke Depan, PKB Go Public

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) periode 2024-2029 Muhaimin Iskandar menegaskan partainya terbuka kepada kelompok mana pun selama lima tahun ke depan.

“Lima tahun ke depan ini PKB tidak hanya untuk Nahdlatul Ulama, tetapi seluruh rakyat Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin, Minggu (8/9/2024).

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa amanah untuk memimpin DPP PKB selama lima tahun mendatang dinilai berat karena mengupayakan partainya tidak lagi dianggap sebagai partai politik untuk golongan tertentu.

Sehingga, lanjut dia, ia menekankan pentingnya transisi kepemimpinan di tubuh PKB dari kader-kader senior ke generasi muda.

“Lima tahun ke depan ini era PKB go public, tidak hanya milik segelintir orang, sekelompok organisasi, tetapi benar-benar milik seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, mengakhiri periode jabatan saya ini, saya mau, tetapi sekali ini saja, lima tahun ke depan adalah target go public,” ujarnya.

Sementara itu, dia mengaku bersyukur atas dukungan yang diberikan pemerintah kepada PKB melalui pengesahan struktur kepengurusan partai hasil Muktamar Bali oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Disahkan kepengurusan DPP PKB oleh Menkumham ini menunjukkan bahwa kita sudah harus mulai bekerja untuk demokrasi,” katanya.

Sebelumnya, PKB menyelenggarakan muktamar pada 24-25 Agustus 2024 di Bali. Muktamar tersebut menetapkan Muhaimin Iskandar untuk menjabat kembali sebagai ketua umum partai politik tersebut, dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Syura PKB periode 2024-2029.


SK Kemenkumham Terbit

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah mengesahkan susunan kepengurusan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hasil Muktamar Bali.

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjadi Ketua Dewan Syura dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali menjabat Ketua Umum PKB.

"Saya membenarkan saja bahwa SK Kumham udah keluar," kata Bendahara Umum Bambang Susanto kepada merdeka.com, Jumat (6/9/2024).

Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya