Liputan6.com, Jakarta Debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dipastikan berlangsung dengan penuh adu gagasan. Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerang secara personal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur lainnya.
Pramono Anung menyebut bahwa debat harus dijadikan momentum bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk beradu gagasan dan program yang akan ditawarkan ke masyarakat Jakarta.
Baca Juga
"Oh enggak (tidak akan menyerang individu), enggak bagi saya pertarungannya adalah pertarungan gagasan ide yang diimplementasikan," sebutnya.
Advertisement
Pramono Anung juga mengungkapkan, dirinya akan menghindari penggunaan singkatan-singkatan yang sulit di mengerti. Dia berjanji akan membahas program dvisi-misi bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
"Enggak ada yang namanya singkatan-singkatan, enggak lah ini yang mencerahkan, terbuka bertarung ide, gagasan dan program," ungkapnya.
Di sisi lain, Pramono Anung mengatakan, dirinya kebetulan 10 tahun duduk di sekertaris kabinet, sehingga memahami betul persoalan-persoalan yang menghantui warga Jakarta.
"Kebetulan saya kan 10 tahun sebagai penjaga dapur sehingga tinggal membuka apa yang saya persiapkan dulu-dulu, termasuk urusan LRT, MRT, masalah polusi, banjir dan sebagainya termasuk administrasi di pemerintahan Jakarta," katanya.
Bakal Kuasai Debat
Pramono Anung yakin bahwa dirinya akan menguasai panggung debat. Menurutnya, tema debat Pilgub Kakarta selaras dengan kerja-kerja di pemerintahan dahulu.
"Jadi debat itu kan mengenai SDM, kemudian juga Gen Z, kemudian juga masalah reformasi, transformasi, birokrasi, karena saya pengalaman begitu kan panjang sekali sehingga saya gak perlu menghafalkan atau mempelajari secara detail yang paling penting bagi saya adalah hal-hal di lapangan yang bisa dikerjakan," ujarnya.
Pramono Anung pun menyinggung terkait transformasi dan kebijakan Work From Everywhere yang diterapkan saat memegang jabatan sekretaris kabinet.
"Saya sudah menerapkan yang disebut dengan work from everywhere bisa bekerja dari mana saja," ujarnya.
"Dan itu ternyata berhasil," imbuh Pramono Anung.
Ia pun berjanji, bila terpilih menjadi gubernur menerapkan kebijakan serupa. Baginya, hal itu sebagai jawaban kerisauan Gen Z dan Milenial.
"Saya akan terapkan mereka cukup satu minggu itu apakah 3 hari atau 4 hari, 3 hari kerja sudah cukup, karena waktu di Seskab 3 hari kerja, bahkan 2 hari kerja 3 hari di rumah," ujar Pramono Anung.
Â
(*)
Advertisement