Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menilai, mundurnya Miftah Maulana dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan sebagai sikap dari Jiwa seorang Ksatria. Dia pun menghargai keputusan pria yang sehari-hari lebih sering dipanggil dengan sebutan Gus tersebut,
"Saya kira kita hargai sikap kesatria itu. Saya kenal beliau, ya mungkin karena beliau memang bergaul dan sering berceramah di kalangan bawah," ujar Prabowo.
Baca Juga
Istri Pertama Pak Tarno Akui Tak Pernah Dinafkahi Suami, Berjuang Jadi Kuli Cuci untuk Hidup
Istri Pertama Pak Tarno Menangis Terima Bantuan dari Miftah Maulana, Akui Tak Pernah Diberi Nafkah
Kaleidoskop Lifestyle 2024 Bagian IV: Remaja Pendaki Hilang di Gunung Slamet hingga Anies Baswedan Pamer Liburan di Bandung
Menanggapi hal tersebut, Kuasa Hukum Miftah Maulana, Hardiyan Saksono mengapresiasi langkah yang diambil oleh kliennya tersebut. Dia mengaku bangga dengan tindakan diambil tersebut.
Advertisement
“Seperti kata pak Prabowo, sosok Gus Miftah ini memiliki jiwa ksatria, saya sangat bangga sekali mempunyai klien seperti beliau (Gus Miftah),” kata Herdiyan dalam keterangan diterima, Minggu (8/12/2024).
Dia juga mendorong, sikap yang diambil oleh Miftah Maulana bisa menjadi contoh untuk para pejabat yang lain. Khususnya jika berbuat hal keliru harus meminta maaf dan merelakan jabatan.
“Ketika melakukan kesalahan langsung minta maaf dan mundur dari jabatan, saya harap setelah ini banyak yang meniru sikap ksatrianya Gus Miftah,” harap dia.
Atas kejadian yang menimpa kliennya, Herdiyan mengajak kepada masyarakat untuk membukakan pintu maaf yang besar kepada Miftah Maulana dan hentikan cibiran untuk kliennya di Media Sosial.
Mundur
Diberitakan sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Gus Miftah menyampaikan pernyataannya itu di Pondok Pesantren miliknya, Ora Aji di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (6/12/2024).
“Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah.
Miftah mengaku keputusannya mundur bukan atas tekanan siapapun, termasuk riuhnya dunia maya karena video viralnya dengan penjual es teh.
Saat mengumumkan keputusanya mundur sebagai utusan presiden, Miftah menyitir surat Ali Imran ayat 26, yang berisi soal kekuasaan milik Tuhan, dan Tuhan dapat mencabut kekuasaan yang diberikan kepada manusia atas kehendakNya. Dia juga tampak sedikit terisak saat membacakan keputusannya itu.
Advertisement