Siswa SMP dan SMK Jago IT Asal Indonesia Keliling Tiga Negara untuk Mengajar

Para siswa ikut dalam program mengajar internasional untuk mengasah serta mengembangkan kemampuan keilmuannya.

oleh Tim News diperbarui 13 Des 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 13 Des 2024, 08:30 WIB
Para siswa asal SMP dan SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School, Bogor, Jawa Barat, berkeliling ke sejumlah negara untuk mengajar. Dalam program ini para siswa mengunjungi langsung tiga negara yakni, Malaysia, Thailand dan Filipina.
Para siswa asal SMP dan SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School, Bogor, Jawa Barat, berkeliling ke sejumlah negara untuk mengajar. Dalam program ini para siswa mengunjungi langsung tiga negara yakni, Malaysia, Thailand dan Filipina. (Foto dokumentasi: Islamic Development Network (IDN) Boarding School)

Liputan6.com, Jakarta Para siswa asal SMP dan SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School, Bogor, Jawa Barat, berkeliling ke sejumlah negara untuk mengajar.

Kepala SMK IDN Boarding School, Reza Ahmad Fachrunas, mengatakan para siswa ini mengikuti program IDN Mengajar Internasional, yang berlangsung 19-24 November 2024. Reza menyatakan, para siswa ikut dalam program mengajar internasional untuk mengasah serta mengembangkan kemampuan keilmuannya.

Dalam program ini para siswa SMP dan SMK yang ikut program mengunjungi langsung tiga negara. Diawali di Sekolah Menengah Islam Johor Bahru, Malaysia, mereka memberi materi product design dan poster desain.

Dari Malaysia, para siswa mengunjungi Santichon Islamic School Bangkok, Thailand, dan bertandang di Phnom Penh Dubai Islamic School Cambodia. Sedangkan di Filipina di Wisdom Islamic School, mereka mengajarkan poster design dan game scratch.

"Di tahun 2024 ini ada belasan sekolah di luar negeri yang kita kunjungi untuk berbagi ilmu teknologi informasi. Rencana kita coba targetkan dua kali lipatnya di tahun mendatang, insyaallah," ujar Reza dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 13 Desember 2024.

Sebelumnya, lanjut Reza, sudah ada kegiatan IDN mengajar internasional di berbagai negara seperti Jepang, Arab Saudi, Turki, Mesir dan Filipina. Namun ini menjadi program pertama kali anak-anak mengajar di tiga negara sekaligus layaknya roadshow.

"Insyaallah kalau dari segi skill teknologinya, anak-anak tidak perlu diragukan, tinggal bagaimana kita bisa mengajarkan mereka untuk bisa berbagi dengan sesama dengan kemampuan komunikasi yang mumpuni. Karena ke depannya kita juga bentuk karakter mereka agar bisa berkontribusi dengan baik di masyarakat. Itu sesuai dengan ajaran agama kita, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya," ucap Reza.

Dengan demikian, kata Reza, IDN Mengajar Roadshow 3 Negara ini menjadi ajang untuk para siswa mengembangkan skill komunikasi sekaligus melatih mereka untuk berbagi ilmu dengan penuh perhatian dan kesabaran.

"Kemudian dari perjalanan 3 negara ini mereka melatih skill manajemen, kontrol diri, bersosialisasi, kenal bahasa dan budaya dan lain sebagainya," jelas Reza.

Para Siswa Antusias Ikut Program Mengajar Internasional

Para siswa asal SMP dan SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School, Bogor, Jawa Barat, berkeliling ke sejumlah negara untuk mengajar. Dalam program ini para siswa mengunjungi langsung tiga negara yakni, Malaysia, Thailand dan Filipina.
Para siswa asal SMP dan SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School, Bogor, Jawa Barat, berkeliling ke sejumlah negara untuk mengajar. Dalam program ini para siswa mengunjungi langsung tiga negara yakni, Malaysia, Thailand dan Filipina. (Foto dokumentasi: Islamic Development Network (IDN) Boarding School)

Siswa yang mengikuti IDN mengajar tiga negara ini masih duduk di bangku SMP dan SMK, mereka adalah Shafiyyurrahman Hafiizh Novihamzah, Hanif Zahwan naufal,Ahmad Rakha Banyuaji, Novalino Azka Prawira, Muhammad Noah Andanasasmita Yoristar, Thoriq Alvino, Muhammad Izzudin Alghozi, Elang Budi Yudhistira, Muhammad Nafiz, dan Muhammad Ahsan Al Afghani, Dean Muhammad Razan, Thoriq Abdullah Firdaus.

Guru pendamping, Ustaz Akim Hoplah, menjelaskan untuk mengikuti program IDN Mengajar ini, para siswa mendaftar dan menyiapkan materi yang akan mereka ajarkan. Materi yang diajarkan oleh para siswa beragam tergantung pemilihan materi yang diminta sekolah yang akan dikunjungi.

"Satu siswa IDN bisa mengajrkan langsung 10 sampai 30 siswa di sekolah yang mereka kunjungi. Tujuan ini meningkatkan skill kualitas mengajar mereka ke setiap negara yang mereka kunjungi. Mereka menyiapkan sendiri, seperti backpaker, bagus untuk mental siswa ke depannya dan para siswa terbaik mengikuti program ini," jelasnya.

Salah seorang siswa, Dean Muhammad Razan, menuturkan program IDN Mengajar Internasional ini sangat menarik sekaligus menantang, karena program ini memberikan pengalaman baru yang sangat berharga.

Dengan adanya program mengajar luar negara ini dirinya dapat berkomunikasi dan menjalin pertemanan dengan teman-teman dari luar negara, juga sangat menyenangkan dapat berbagi ilmu kepada mereka yang tentunya menjadi pengalaman sangat unik dan tidak bisa didapatkan di manapun.

"Saya merasa setelah mengikuti program ini saya menjadi lebih percaya diri untuk menggunakan bahasa asing dan berkomunikasi dengan orang luar negara. Saya berharap program ini terus diadakan untuk membangun karakter siswa dan memberikan pengalaman yang baik untuk siswa," ungkapnya.

Begitu juga dengan, Thoriq Abdullah Firdaus, yang mengaku setelah mengikuti program IDN Mengajar Internasional di Filipina, mendapatkan pengalaman yang sangat istimewa. Program ini memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan sekaligus memahami keanekaragaman budaya di Filipina.

Di sana Thoriq berinteraksi dengan penduduk lokal yang ramah dan penuh semangat. Pengalaman ini memberikan sudut pandang baru mengenai pendidikan dan urgensi adaptasi dalam teknik pengajaran.

"Saya berharap program ini terus berlanjut dan berkembang. Program ini memberikan dampak positif besar bagi siswa dan komunitas dengan orang luar sana. Saya ingin program ini terus memperkuat kesatuan dan kerja sama internasional melalui pendidikan," pungkasnya.

 

Infografis Journal Santo Suruh
Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2021-2024. (Abdilah/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya