Menbud Fadli Zon: Catatan Sejarah Indonesia Akan Diperbaharui Berdasarkan Hasil Kajian Ahli

Fadli Zon mengatakan akan segera menulis updated version atau revisi penambahan di buku sejarah Indonesia dalam rangka 80 Tahun Indonesia Merdeka.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Des 2024, 06:04 WIB
Diterbitkan 15 Des 2024, 06:04 WIB
Fadli Zon
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon ketika diwawancara usai membuka BWCF 2024 di Jambi. (Liputan6.com/Gresi Plasmanto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa selepas pertemuan dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) di Bandung, Sabtu, akan ada revisi catatan sejarah Indonesia.

"Catatan sejarah Indonesia akan diperbaharui berdasarkan hasil kajian para ahli sejarah. Kita akan segera menulis updated version atau revisi penambahan di buku sejarah kita dalam rangka 80 Tahun Indonesia Merdeka," kata Fadli usai Musyawarah Nasional MSI di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Sabtu (13/12/2024).

Revisi tersebut, Fadli mencontohkan mengenai zaman prasejarah, di mana berdasarkan penelitian terbaru, sejarah peradaban di kawasan Indonesia ternyata lebih tua. 

"Ada temuan-temuan baru, misalnya penelitian terbaru dalam prasejarah kita seperti Gua Leang-Leang Maros yang tadinya usianya diduga 5.000 tahun ternyata 40.000-52.000 tahun yang lalu usianya, itu kan harus ditambahkan. Kalau tidak ada yang baru ya kita teruskan," ujar Fadli yang dikutip dari Antara.

Ketua Umum MSI Prof Dr Agus Mulyana menjelaskan revisi sejarah yang dimaksud tersebut adalah terkait data dan temuan dari penelitian sejarah atau arkeologi terbaru untuk memberikan energi positif pada bangsa khususnya kepercayaan diri.

"Terkadang kita ini kurang percaya diri dalam segi kesejarahan. Padahal sesungguhnya menurut hasil penelitian peninggalan sejarah, masa prasejarah kita sudah jauh lebih lama, lebih ke belakang dibanding dengan negara-negara lain yang kita kenal misalnya Mesir, terus negara-negara di Eropa, nah di situ yang perlu updating," ucap Agus. 

 

Periodisasi Sejarah

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri gelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards ke-27 yang berlangsung pada Rabu (4/12/2024).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri gelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards ke-27 yang berlangsung pada Rabu (4/12/2024). (Ist)

Agus yang merupakan Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI mengatakan bahwa pembaharuan catatan sejarah itu juga akan menyasar masa kolonial di kawasan Indonesia termasuk soal lamanya kawasan Indonesia dijajah.

"Tidak semua daerah 350 tahun, tetapi kekuasaan VOC atau Belanda itu berproses. Aceh saja, ini contoh, tahun 1920-an bahkan tahun 1930-an Aceh itu belum ditaklukkan, artinya tidak dijajah. Ini saya kira perlu interpretasi ulang juga, bahwa kita ini bukan bangsa yang kalah," ujar Agus.

Agus menyebutkan bahwa revisi itu juga akan dilakukan dengan menyasar periodisasi sejarah yang saat ini telah ada 10 jilid dengan periode sejarah sampai masa reformasi. 

"Kita berharap ada periodisasi. Itu akan kita lanjutkan sampai dengan periode sekarang zaman masa Prabowo. Insya Allah, kami siap untuk terlibat, karena bagi MSI penulisan sejarah ini momentum penting," tuturnya.

Infografis

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya