Makan Bergizi Gratis Perdana Tanpa Susu di Jakarta, Jubir PCO: Tidak Wajib

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyebut susu akan tetap disajikan dalam menu MBG, namun hanya 1-2 kali sepekan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 06 Jan 2025, 14:44 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 14:43 WIB
Makan Bergizi Gratis
Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office/PCO Dedek Prayudi, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, dan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengunjungi SD Barunawati 2 dan SMP Barunawati. (Ist).

Liputan6.com, Jakarta - Makan bergizi gratis (MBG) di Jakarta tidak ada menu susu. Kondisi terlihat di SD Barunawati 2 dan SMP Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat

SD Barunawati 2 dan SMP Barunawati menjadi sekolah yang dikunjungi Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office/PCO Dedek Prayudi, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, dan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi pada Senin (6/1/2025).

Hanya terdapat nasi, ayam teriyaki, tumis kacang panjang, tahu goreng, dan buah jeruk dalam menu MBG yang disajikan pada 558 peserta didik di SD Barunawati 2 dan SMP Barunawati. Menu disiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat.

Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi mengatakan, dalam program MBG tak ada standar menu tertentu yang ditetapkan. Pemerintah, kata dia fokus pada standar gizi, sehingga susu tidak menjadi menu wajib MBG.

"Yang ada adalah standar kandungan gizi, standar higienitas dan standar kelola limbah yang berkelanjutan. Tidak ada standar menu, artinya wajib susu itu enggak ada. Wajib daging, itu enggak ada," kata Dedek.

Dedek menyampaikan, pemenuhan karbohidrat pun bisa saja disajikan dalam menu yang bervariasi. Misal, anak-anak yang tidak makan nasi akan diganti pemenuhan karbohidratnya dengan menu lain, seperti kentang.

"Kami temui ada anak yang punya semacam phobia terhadap nasi, maka karbohidrat diganti kentang. Saudara kita di Papua, pemenuhan karbohidratnya dengan sagu. Jadi, disini tidak ada standar menu, sekali lagi yang ada adalah standar gizi, standar higienitas dan juga standar tata kelola limbah berkelanjutan," jelas Dedek.

Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyebut susu akan tetap disajikan dalam menu MBG, namun hanya 1-2 kali sepekan.

"Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada, seminggu, dua sampai tiga kali jadi memang tidak tiap hari, jadi ditargetkan seminggu kira-kira dua sampai tiga kali ada susunya," kata Agus.

 

Memenuhi Standarisasi BPOM

Selain itu, Agus memastikan menu MBG yang disajikan kepada peserta didik sudah memenuhi standarisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga, kata dia kebersihan dan nilai gizi menu MBG dapat dipertanggungjawabkan.

"Kan tetap harus ada monitoring ya dilakukan juga oleh pihak sekolah, pihak-pihak yang lain. Tapi, setiap program dari pemerintah pasti ada monitoringnya, jadi tidak usah khawatir, ini pasti nanti akan terjamin," ujar Agus.

Infografis

Infografis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Telan Anggaran Rp 71 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Telan Anggaran Rp 71 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya