Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko mengusulkan bantuan sosial (bansos) tidak lagi menyasar orang miskin dengan kondisi fisik yang sehat dan bisa bekerja. Menurut Budiman, mereka bisa diberdayakan dengan difasilitasi.
“Kami punya ide nih, idenya yang masih sehat-sehat, meskipun miskin, dilatih untuk bisa menjadi lebih produktif. Nanti bantuan sosial, uang tunai difokuskan saja sih untuk lansia, untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau difabel,” kata Budiman, Jumat, (24/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
Budiman menjelaskan, pemberdayaan kepada orang miskin sehat akan diarahkan pada sektor bisnis seperti area industri menjadi wirausaha atau pekerja di sembilan sektor, yakni pangan, energi terbarukan, daerah berdigital, industri kreatif, perumahan, pendidikan, pengelolahan, transportasi, dan perikanan.
Advertisement
“Jadi di itu sudah mereka kita petakan dimana (diberdayakannya),” jelas Budiman.
Budiman mengungkap, sudah ada dua rapat koordinasi untuk mengimplementasi ide tersebut sesuai tugas dan fungsi dari Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) dalam melakukan orkestrasi dengan pemerintah daerah.
"Seperti dikatakan oleh Pak Prabowo di dalam rapat Kabinet Paripurna sasaran beliau adalah penyerapan tenaga kerja untuk mengeteskan kemiskinan swasembada pangan, swasembada energi, inovasi teknologi dan peningkatan produktivitas, jadi biar nyambung dengan pemerintah daerah," pungkas pria yang dikenal sebagai aktivis 98 ini.
Kerja Sama dengan Jawa Tengah
Sebagai informasi, BP Taskin sudah bertemu gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi. Dia memastikan akan ada kerjasama dibangun untuk mengentaskan provinsi termiskin kedua di Pulau Jawa tersebut.
“Jawa Tengah adalah provinsi termiskin ke-2 di Pulau Jawa. Kita mengidentifikasi rupa-rupanya salah satu sebabnya karena memang di Jawa Tengah kebanyakan masyarakat yang masih agraris,” ungkap Budiman.
Karenanya, Budiman akan mengajak Pemprov Jawa Tengah untuk mengentaskan masyarakat miskin lewat pemberdayaan orang miskin untuk berinvestasi dan berbisnis.
“Pak Ahmad Luthfi minta perhatian dari BP Taskin, beliau bertemu juga dengan beberapa pejabat tinggi di Indonesia dan sehari setelah beliau dilantik nantinya, jika memang ada program kami siap turun. Pak Gubernur menunjukkan di mana alamat orang miskin di Jateng, kami siap turun,” janji Budiman.
Budiman mencatat, beberapa persoalan yang disampaikan, seperti soal kebutuhan dasar masyarakat yakni papan dan pangan, juga pendidikan. Sebab banyak ditemukan mereka yang putus sekolah.
Advertisement
Kerja Sama dengan Sulawesi Tengah
Selain dengan Jawa Tengah, diketahui BP Taskin juga sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura, terkait upaya pengentasan kemiskinan. Komitmen dijalankan adalah dengan membuka peluang kerja terhadap masyarakat miskin Sulteng untuk diberdayakan.
“Ada banyak peluang yang dapat dimaksimalkan untuk menyerap masyarakat miskin di Sulteng sebagai tenaga kerja, seperti dari sektor perkebunan komoditas durian dan manggis, pertanian, hingga pertambangan,” ungkap Budiman.
Selain itu, Budiman mengapresiasi program Pemprov Sulteng untuk menyekolahkan masyarakat miskin untuk belajar ke luar negeri.