Liputan6.com, Jakarta - Radio Republik Indonesia (RRI) dan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI memastikan akan memanggil kembali karyawan yang sempat diberhentikan imbas pemangkasan anggaran. Kedua lembaga penyiaran milik pemerintah itu melakukan penyesuaian atas instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan efisiensi anggaran.
Direktur Utama TVRI Imam Brotoseno dan Direktur Utama RRI I Hendrasmo menegaskan bahwa meski mengalami pemangkasan anggaran, mereka akan memastikan pembayaran gaji para pegawai, termasuk honor kontributor, penyiar, dan produser, tetap menjadi prioritas.
Baca Juga
Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo menegaskan Direktur Utama LPP RRI dan Direktur Utama LPP TVRI untuk memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan non aparatur sipil negara (ASN). Yoyok pun mengingatkan pimpinan lembaga penyiaran publik tersebut untuk melakukan tindakan tidak populis yakni dengan melakukan pemotongan dari atas.
Advertisement
“Bapak, saya menggarisbawahi saja. Kalau bapak meyakini tidak ada pemberhentikan. Pertanyaan saya kalau nggak diberhentikan ada nggak potongan yang sudah sedikit ini Bapak potong lagi untuk efesiensi. Kalau perlu potong dari atas itu luar biasa. Luar biasa potong dari atas dan ini yang sangat dinantikan rakyat ini,” kata Yoyok dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan LPP RRI, LPP TVRI, LKBN Antara dan Badan Standarisasi Nasional (BSN), Rabu (12/1/2025).
Yoyok menyarankan agar RRI dan TVRI untuk menguatkan pemasukan lembaganya dari iklan dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Sehingga tidak tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Selanjutnya Pak Dirut RRI dan TVRI saudara-saudara punya pemasukan dari iklan. Kami tidak mengetahui pemasukan dari RRI dan TVRI. Di situ Pak bagaimana caranya meningkatkan itu untuk menopang itu dan jangan berpikir untuk APBN… APBN terus,” terang Politisi Nasdem tersebut.
Komitmen Pimpinan RRI dan TVRI
Karenanya, lanjut Yoyok, DPR membutuhkan komitmen dari jajaran pimpinan di RRI dan TVRI. Karena tugas negara telah menempatkan dalam posisi tertinggi di jajaran lembaga penyiaran publik milik pemerintah.
Lulusan Akademi Militer tahun 1994 itu mengungkapkan, hidup ini sekarang lagi susah-susahnya jangan menambahkan susah diri apalagi orang lain. Dirinya secara pribadi menaruh harapan besar kepada Presiden Prabowo ini, dibandingkan presiden sebelumnya.
Terkait efesiensi anggaran RRI dan TVRI, Yoyok menegaskan agar pimpinan RRI dan TVRI tidak berpikiran sempit dengan melakukan PHK. “Langsung PHK. Kalau nggak nanti Bapak (pimpinan RRI dan TVRI) terjebak sendiri,” ucapnya menjelaskan.
Advertisement
Infografis
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)