Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menyoroti rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih.
“Menurut saya, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih merupakan solusi tepat untuk mengatasi pinjol dan rentenir yang menggurita di pedesaan. Masyarakat desa harus diselamatkan dari jeratan pinjol dan rentenir ini,” kata Iwan, Jumat (7/3).
Baca Juga
“Dan saya sepakat bahwa ini bentuk kehadiran negara dalam memberikan kepastian hukum kepada masyarakat desa,” lanjutnya.
Advertisement
Ia mengatakan salah satu permasalahan yang sulit diatasi selama ini di pedesaan adalah soal akses permodalan untuk pertanian, perkebunan, dan lain-lain. Akhirnya, yang menggurita di pedesaan saat ini adalah persoalan pinjol dan rentenir.
“Masyarakat desa terpaksa mengakses modal ke pinjol dan para rentenir yang bunganya mencekik dan tidak masuk akal. Akhirnya mereka terjebak dalam lingkaran utang yang tidak ada ujung pangkalnya,” kata dia.
Menurut Iwan dengan rencana anggaran Rp3-5 miliar rupiah per desa, koperasi ini akan menggerakkan ekonomi desa ke arah yang lebih baik.
“Dengan demikian masyarakat desa tidak bergantung lagi pada rentenir dan pinjaman-pinjaman ilegal yang bunganya membunuh,” ucapnya.
Ia pun menyarankan pemerintah harus hadir untuk melakukan pendampingan. Adapun perlu instrumen pengawasan yang baik untuk menghindari dari korupsi dan penyelewengan.
Bila perlu, menurut dia, polisi dan kejaksaan harus ikut serta melakukan pengawasan.
Prabowo Bentuk Program 70 Ribu Koperasi Desa Merah Putih
Prabowo Subianto mengumpulkan jajaran menteri untuk rapat terbatas atau ratas terkait percepatan kesejahteraan rakyat, salah satunya lewat pembentukan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
“Baru saja kami selesai ratas dipimpin Bapak Presiden langsung, pesertanya banyak tadi. Ada Menteri Koperasi, BGN, Menteri Desa, Menteri Pertanian, BUMN, ada juga Himbara, Kapolri, Menhan. Banyak sekali pesertanya. Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih. Jadi disingkat Kopdes Merah Putih. Nah itu akan dibangun di 70 ribu desa,” tutur Menko Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/3/2025).
Menurut Zulhas, anggaran untuk Kopdes Merah Putih berasal dari dana desa yang sudah ada saat ini.
“Sudah dibentuk nanti badannya, brand koperasi. Bikin gudang di situ dengan ada enam gerai. Sehingga nanti di desa itu akan ada pusat kegiatan ekonomi dan menampung hasil-hasil pertanian di desa itu. Kira-kira itu intinya,” jelas dia.
Untuk satu desa, kata Zulhas, diperkirakan akan menelan anggaran sekitar Rp3 miliar sampai Rp 5 miliar. Sementara dana desa sendiri dipatok Rp1 miliar per tahun.
“Kan kita ada dana desa Rp1 miliar per tahun. Kalau 5 tahun, kan Rp1 miliar, Rp1 miliar berarti 5 tahun Rp5 miliar. Tapi ini diperlukan di depan. Oleh karena itu, tadi ada Himbara yang bisa nanti menanggulangi dulu, diangsur secara 3 tahun atau sampai 5 tahun. Jadi intinya dibentuk Koperasi Desa Merah Putih di 70 ribu sampai 80 ribu desa,” ungkapnya.
Advertisement
