SBY: Saya Senang Titik Api di Riau Berkurang

Titik api di Kepulauan Riau dikabarkan telah berkurang, dari 253 menjadi 53.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 27 Jun 2013, 12:12 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2013, 12:12 WIB
sby-kabut-asap-130626b.jpg
Titik api di Kepulauan Riau dikabarkan telah berkurang, dari 253 menjadi 53. Mendengar kabar tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sangat senang. Dia mengimbau agar warga tetap waspada terhadap kebakaran lahan.

"Saya senang hotspot fire (titik api) sudah berkurang. Sebagaimana diantisipasi untuk musim kering pada bulan Juli sampai Agustus, saya sudah bilang untuk meningkatkan kewaspadaan dan perisapan untuk mencegah terjadinya kebakaran lagi," ungkap SBY dalam forum Tropical Forest Alliance 2020 di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

SBY mengatakan, menjamin keberlanjutan hutan tropis diperlukan, karena dari sektor tersebut dapat mendukung ekonomi nasional. Pemerintah lokal bertanggung jawab melestarikan hutan tropis, sementara pihak swasta harus berkontribusi.

"Memang keuntungan itu dorongan tiap perusahaan, tapi perlu menyelamatakn hutan tropis, juga menjaga keberlangsungan keuntungan," paparnya.

Soal kabut asap ini, SBY sempat menyampaikan permintaan maaf kepada Singapura dan Malaysia. Sebab, asap akibat kebakaran lahan di Kepulauan Riau ini sampai ke dua negeri jiran tersebut. Namun, permintaan maaf itu justru menuai kontroversi di dalam negeri.

Mendapat banyak kritik, SBY angkat suara. Dia menegaskan, permintaan maaf itu bukan berarti Indonesia takut kepada Singapura dan Malaysia. Permintaan maaf itu disampaikan karena faaktaanya kabut asap yang menyelimuti Singapura dan Malaysia itu berasal dari kebakaran lahan di Kepulauan Riau. (Eks/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya