Sugiyanto Jual Ginjal Demi Ijazah, Mendikbud: Kami Selesaikan!

Aksi Sugiyanto yang berniat menjual ginjal untuk menebus ijazah putrinya membuat Menteri Pendidikan dan kebudayaan M Nuh prihatin.

oleh Rinaldo diperbarui 27 Jun 2013, 16:37 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2013, 16:37 WIB
mendikbud-130531c.jpg
Aksi Sugiyanto yang berniat menjual ginjal untuk menebus ijazah putrinya membuat Menteri Pendidikan dan kebudayaan M Nuh prihatin. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak akan tinggal diam dan akan membantu Sugiyanto menyelesaikan kasus ini.

"Saya juga sudah menugaskan untuk mencari alamat Bapak itu, saya juga belum tahu alamatnya, siapa nama dan seterusnya, nanti kami selesaikan," kata Nuh di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Nuh mengimbau pihak sekolah untuk menyerahkan ijazah anak Sugiyanto, Sarah Melanda Ayu. "Sekolah tidak boleh menahan ijazah anak itu," ujar mantan Rektor Institut Sepuluh Nopember Surabaya itu.

Menurut Nuh, siswa tidak dipungut biaya alias gratis untuk menempuh pendidikan dasar dan menengah. Sehingga, terasa aneh jika sekolah menahan ijazah SMP dan SMA, apalagi Ayu saat ini sudah duduk di bangku kuliah. "Jadi rasanya tak masuk akal. Tapi kalau memang case-nya seperti itu, kami akan selesaikan," ujarnya.

Ayu berencana pindah kuliah dari sebuah yayasan di Bogor, Jawa Barat. Dia memutuskan pindah setelah ada persoalan di yayasan tersebut. Namun, saat akan mengambil ijazah yang ditahan untuk proses kepindahan, pihak yayasan tidak memberikannya.

Sugiyanto mengaku diminta menebus ijazah tersebut dengan uang Rp 17 juta. Jumlah itu belum termasuk biaya lain yang diberlakukan sekolah bersistem pondokan itu. Karena tak punya uang, Sugiyono menawarkan ginjalnya kepada siapa pun yang mau membelinya. (Eks/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya