Sebelum Digusur PT KAI, Pedagang Cikini Minta Ditengok Jokowi

Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif pimpinan Mari Elka dan Jokowi diharap bisa melihat langsung usaha kreatif pedagang Cikini.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Jul 2013, 12:32 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2013, 12:32 WIB
parcel-jokowi130704b.jpg
Pedagang di Stasiun Cikini yang didominasi pengrajin parcel terancam digusur PT KAI. Sebelum itu mereka meminta pemerintah dalan hal ini Kementerian terkait dan Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi untuk meninjau para pedagang.

"Harusnya Mari Elka dan Jokowi itu datang ke sini. Lihat bagaimana pedagang di sini bekerja. Ini usaha di bidang kreatif yang unik dan khas. Kalau digusur nanti dimana lagi masyarakat mencari kita," kata Penasehat Aliansi Penggiat Usaha dan Pengerajin Parcel Stasiun Cikini, Buntoro saat ditemui di Stasiun Cikini, Kamis (4/7/2013).

Buntoro berharap, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif pimpinan Mari Elka dan Jokowi bisa melihat langsung usaha kreatif para pedagang di Cikini. Bila pedagang digusur yang merugi bukan hanya pengusaha dan karyawan di Stasiun Cikini, tapi para pengerajin di daerah yang menyuplai barang ke pedagang.

"Barang-barang mereka siapa yang mau tampung. Sedangkan modal mereka di daerah kecil, belum lagi harus pinjam. Kalau digusur, barang-barang mereka tidak ada yang beli," lanjutnya.

Biasanya pedagang di Stasiun Cikini mendapatkan suplai keranjang, rotan, dan bahan dasar menghias parcel dari beberapa daerah seperti Tasikmalaya, Cirebon, Yogyakarta. "Kalau mereka suplai ke supermarket, mereka baru dibayar sebulan atau dua bulan. Belum lagi kalau ada barang yang rusak. Terus mereka mau dapat uang dari mana?" kata doa.

Sementara Rizky, salah seorang pedagang mengatakan PT KAI tidak melakukan koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta terkait penggusuran. Tak ayal, Gubernur DKI Jakarta sempat marah.

"Saya baca di beberapa media Jokowi sempat marah gara-gara penggusuran oleh PT KAI. Itu jelas karena Jokowi sekarang sedang menata satu per satu mulai dari pedagang kaki lima yang sudah pelan-pelan di pindah ke dalam pasar. Kalau ini juga digusur, kan jadi tambah numpuk pekerjaannya," terangnya.

Rizky yakin Jokowi akan memikirkan nasib para pedagang dengan memberikan tempat seperti di Jalan Surabaya untuk pasar barang antik. Tapi, tinggal masalah waktu saja.

"Cuma kalau buru-buru seperti ini, yang satu belum selesai, ditambah dengan pedagang di stasiun pemerintah kan juga pusing. Maka dari itu, sabar lah PT KAI. Jangan gusur dulu," kata dia. (Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya