Jelang Lebaran, perampokan bersenjata api marak terjadi. Bahkan, para perampok tidak segan menembak korban, tidak peduli polisi atau anggota TNI. Polda Metro Jaya pun mengaku sudah memprediksi hal tersebut dan sudah menyiapkan tim pemburu.
"Kami sudah membentuk tim pemburu para perampok ini, baik yang sedang beraksi, yang sudah terjadi, dan yang sudah terdata file kami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Rikwanto menjelaskan, saat Ramadan dan Idul Fitri kejahatan konvensional seperti copet, perampokan, dan pembiusan, memang cenderung meningkat. Apalagi yang menggunakan senjata api dan senjata tajam.
"Dalam 5 tahun terakhir kecenderungan menggunakan senpi. Dan senpi yang digunakan 95 persen lebih itu rakitan. Beberapa sudah diungkap, sitaan ada ratusan dan beberapa pembuat atau peraciknya ditangkap bahkan tembak mati," ungkap Rikwanto.
Aksi perampokan dengan senjatab api yang baru-baru ini terjadi menimpa seorang anggota TNI Prada Situmorang di Cilodong, Depok, Jawa Barat. Dalam kejadian pada Selasa 16 Juli itu, Situmorang tertembak di perut dan bahu kiri. (Eks/Mut)
"Kami sudah membentuk tim pemburu para perampok ini, baik yang sedang beraksi, yang sudah terjadi, dan yang sudah terdata file kami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Rikwanto menjelaskan, saat Ramadan dan Idul Fitri kejahatan konvensional seperti copet, perampokan, dan pembiusan, memang cenderung meningkat. Apalagi yang menggunakan senjata api dan senjata tajam.
"Dalam 5 tahun terakhir kecenderungan menggunakan senpi. Dan senpi yang digunakan 95 persen lebih itu rakitan. Beberapa sudah diungkap, sitaan ada ratusan dan beberapa pembuat atau peraciknya ditangkap bahkan tembak mati," ungkap Rikwanto.
Aksi perampokan dengan senjatab api yang baru-baru ini terjadi menimpa seorang anggota TNI Prada Situmorang di Cilodong, Depok, Jawa Barat. Dalam kejadian pada Selasa 16 Juli itu, Situmorang tertembak di perut dan bahu kiri. (Eks/Mut)