Polisi: Aksi Hipnotis dan Copet Hantui Pemudik

Sejumlah tempat yang menjadi lokasi keberangkatan pemudik diprediksi menjadi kawasan rawan dan perlu diperhatikan untuk keamanan.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2013, 17:47 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2013, 17:47 WIB
rikwanto130731c.jpg
Kegiatan mudik yang kian dekat. Aksi kriminal yang sebelumnya berupa pencurian kendaraan bermotor, dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, berubah trennya.

"Jelang mudik rawannya berubah, jadi copet. Kelengahan banyak terjadi. Rawan gendam, ada hipnotis pada yang ngelamun sendirian hingga akhirnya terhipnotis," ujar Kombes Pol Rikwanto di Polda Metro Jaya, Rabu (31/7/2013).

Selain itu modus yang perlu diperhatikan lainnya adalah pembiusan di tempat umum. "Pembiusan ini TKP-nya bisa di mana saja. Korbannya dibius di mana, tapi sadarnya sudah di mana. Ini karena overdosis yang sebabkan 2-3 hari pingsan," ucapnya.

Maka dari itu sejumlah tempat yang menjadi lokasi keberangkatan pemudik diprediksi menjadi kawasan rawan dan perlu diperhatikan untuk keamanan.

"Makanya di terminal atau tempat lainnya penuh pesan kamtibnas. Kami imbau bagi masyarakat yang mudik hendaknya mudik barengan dengan teman atau saudara yang sudah kenal. Jangan gunakan perhiasan berlebihan saat mudik. Karena itu dapat mengundang pelaku kejahatan," ujar Rikwanto.

Polda Metro Jaya yang menyiapkan 111 pos pengamanan di pusat keramaian itu juga mengingatkan bagi masyarakat untuk berani melaporkan tindak pelanggaran hukum yang ditemuinya.

"Seperti kalau ditarik-tarik kernet bus untuk naik busnya yang bukan tujuan mudik, jangan mau. Itu biasanya terjadi karena kernetnya demi mendapat komisi dari sopir busnya. Kalau temukan itu lapor ke pos pengamanan," tutupnya. (Ary)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya