[VIDEO] Bandara Gorontalo Ditutup karena Sapi, Penumpang Mengamuk

"Saya minta ganti rugi sekarang. Kenapa sapi bisa masuk bandara? Saya harus pulang kampung, saya nggak mau tahu!" kata M Rizki.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Agu 2013, 13:04 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2013, 13:04 WIB
lion-tergelincir130807b.jpg

Pasca-insiden tergelincirnya Pesawat Lion Air JT-892, sejumlah calon penumpang mengamuk menyusul penutupan Bandara Jalaluddin, Gorontalo. Pesawat yang membawa 110 penumpang itu over run (ke luar lintasan) saat mendarat untuk menghindari 3 ekor sapi yang melintas di tengah landasan.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (7/8/2013), pasca insiden ini semua penerbangan dari dan menuju Gorontalo dibatalkan. Sejumlah calon penumpang menumpahkan kekesalannya kepada petugas bandara karena gagal pulang kampung untuk berlebaran. Mereka juga menuntut untuk segera mendapatkan uang pengganti tiket. Namun, mereka diminta menunggu pencairan hingga 3 bulan.

"Saya minta ganti rugi sekarang. Kenapa sapi bisa masuk bandara? Saya harus pulang kampung, saya nggak mau tahu!" kata penumpang M Rizki Ibrahim.

Saat ini, Pesawat Lion Air yang nahas itu belum dievakuasi dari landasan. Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan datang siang ini. Bandara ditutup dari segala aktivitas hingga 8 Agustus besok untuk memperlancar proses investigasi.

Norman Kamaru

Di antara 110 penumpang, mantan anggota Brimob Polda Gorontalo, Norman Kamaru tercatat sebagai penumpang dalam pesawat Lion Air nahas itu. Beruntung, pria yang melejit lewat aksinya menirukan tarian Chaiyya-Chaiyya itu tak mengalami cedera serius.

"Saya kaget karena ledakan, setelah itu ada bau hangus tercium. Penumpang langsung berebutan turun melalui pintu darurat dan tangga pesawat," kata Norman di Gorontalo, Rabu dini hari (7/8/2013). (Adi/Ism)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya