Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama KH Said Aqil Siradj menampik pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai Capres 2014. Pertemuan terkait rencana NU Menggelar Festival Budaya Nusantara. Dalam acara ini, NU mengusulkan agar Jokowi didaulat menjadi Bapak Lenong.
"Beliau orang yang sangat perhatian dengan budaya, akan diusulkan menjadi bapak lenong Indonesia," kata Ketua Penyelenggara Festival Budaya Nusantara, Al-Zastrouw usai bertemu Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Maka itu, kata Al-Zastrouw, Jokowi akan dilibatkan penuh dalam acara ini. Hal senada disampaikan Said Aqil Siradj yang mengatakan, pertemuan ini tidak membahas soal pencapresan.
"Tidak kita sowan ke gubernur, sampaikan minal aidin wal faidzin. Kita tidak bahas capres. Kita tidak bahas hal-hal yang terkait dengan politik," ujar Said Aqil mendampingi Al Zastrouw.
Said Aqil menambahkan, pertemuan dengan Jokowi untuk menyampaikan rencana penggunaan Monumen Nasional (Monas) sebagai lokasi penyelenggaraan festival budaya Nusantara. Rencananya, festival akan digelar pada akhir bulan september tahun ini.
"Akhir September ini, NU adakan pawai budaya nusantara. Ada barongrasai, dan budaya dari agama-agama lain. Akan dipusatkan di Monas. Karena itu kami sebelumnya menemui Pak Jokowi," ujar Said.
Menurutnya, pemilihan Monas sebagai lokasi penyelenggaraan festival budaya tersebut sebagai langkah dukungan terhadap Jokowi, yang selama menjalankan pemerintahan telah membuat beberapa kebijakan yang selama ini dilandasi nilai-nilai budaya.
"Kita mau apresiasi terhadap Jokowi. Bagaimana kebijakannya selama ini membenahi Jakarta selalu disertai dengan nilai-nilai kebudayaan. NU ingin gerakkan budaya dengan nuasa relijius dipusatkan di Monas. Kita rajut kembali ukuwah melalui kebudayaan," kata dia. (Ary/Ism)
"Beliau orang yang sangat perhatian dengan budaya, akan diusulkan menjadi bapak lenong Indonesia," kata Ketua Penyelenggara Festival Budaya Nusantara, Al-Zastrouw usai bertemu Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Maka itu, kata Al-Zastrouw, Jokowi akan dilibatkan penuh dalam acara ini. Hal senada disampaikan Said Aqil Siradj yang mengatakan, pertemuan ini tidak membahas soal pencapresan.
"Tidak kita sowan ke gubernur, sampaikan minal aidin wal faidzin. Kita tidak bahas capres. Kita tidak bahas hal-hal yang terkait dengan politik," ujar Said Aqil mendampingi Al Zastrouw.
Said Aqil menambahkan, pertemuan dengan Jokowi untuk menyampaikan rencana penggunaan Monumen Nasional (Monas) sebagai lokasi penyelenggaraan festival budaya Nusantara. Rencananya, festival akan digelar pada akhir bulan september tahun ini.
"Akhir September ini, NU adakan pawai budaya nusantara. Ada barongrasai, dan budaya dari agama-agama lain. Akan dipusatkan di Monas. Karena itu kami sebelumnya menemui Pak Jokowi," ujar Said.
Menurutnya, pemilihan Monas sebagai lokasi penyelenggaraan festival budaya tersebut sebagai langkah dukungan terhadap Jokowi, yang selama menjalankan pemerintahan telah membuat beberapa kebijakan yang selama ini dilandasi nilai-nilai budaya.
"Kita mau apresiasi terhadap Jokowi. Bagaimana kebijakannya selama ini membenahi Jakarta selalu disertai dengan nilai-nilai kebudayaan. NU ingin gerakkan budaya dengan nuasa relijius dipusatkan di Monas. Kita rajut kembali ukuwah melalui kebudayaan," kata dia. (Ary/Ism)