[VIDEO] Rupiah Merosot, Industri Tahu Gulung Tikar

Melemahnya rupiah terhadap dolar AS mulai membawa dampak bagi industri menangah kecil, seperti pengrajin tahu tempe dan tekstil.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Agu 2013, 18:09 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2013, 18:09 WIB
tahu-bangkrut130828c.jpg
Melemahnya rupiah terhadap dolar AS semakin memakan korban. Beberapa perajin tahu tempe di Semarang, Jawa Tengah gulung tikar. Mereka tak mampu membeli kedelai yang harganya menembus Rp10 ribu per kilogram.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV hari ini, Rabu (28/8/2013) usaha tahu tempe milik Sakidi terpaksa menutup usahanya.

Drum-drum yang biasanya penuh dengan tahu tempe kini kosong. Perajin tahu tempe di Tandang, Semarang, Jawa Tengah ini gulung tikar, karena tak mampu membeli kedelai yang harganya melambung hingga Rp10 ribu per kilogram.

Tingginya harga kedelai juga dirasakan Nur Arifin, perajin tahu tempe ini berusaha bertahan membuat ukuran tahu dan tempe lebih kecil.

Sementara sejumlah perusahaan tekstil di Purwakarta, Jawa Barat, masih bisa bertahan meski sejumlah rencana pengembangan usaha harus dihentikan.  

Seperti PT Win Textile, produsen tekstil asal Purwakarta, Jawa Barat ini mensiasati pasar agar perusahaan tetap bisa bertahan. Perusahaan ini biasanya mengimpor 90 persen bahan baku dari Cina, vietnam, Korea dan Thailand.  Hasil produksi diekspor ke Amerika Jepang, dan  Korea.

Perajin tahu tempe dan pengusaha tekstil berharap  pemerintah segera menstabilkan rupiah. Seperti diketahui, saat ini rupiah makin melemah.  Beberapa bank menjual rupiah di atas Rp11.500 rupiah per dolar AS. (Rmn/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya