Aksi mogok puluhan sopir bus Transjakarta Koridor IX, jurusan Pluit-Terminal Pinang Ranti, mengakibatkan penumpukan penumpang di sepanjang halte koridor itu. Para sopir protes karena uang makan dipotong sepihak oleh pihak operator.
"Uang makan kita sehari dari Rp 55 ribu dipotong Rp 15 ribu. Kita menunggu bagaimana kejelasan kebijakan perusahaan," kata sopir bus Transjakarta Koridor IX, Sura (45) di lokasi demo, Jumat (13/9/2013).
Sekitar 60 sopir melakukan aksi mogok yang dilakukan sejak pukul 05.00 WIB. Sura dan kawan-kawannya sepakat mogok karena memprotes uang makan sehari Rp 55 ribu dipotong Rp 15 ribu yang dilakukan operator Koridor IX, yakni Trans Mayapada Busway.
Sura menambahkan pemotongan itu dilakukan pihak operator sejak pekan lalu. Karena itu, para sopir tidak terima jika uang makan kembali dipotong tanpa ada kejelasan.
Kepala BLU Transjakarta, Pargaulan Butarbutar, mengaku menerima laporan adanya pemogokan yang dilakukan oleh awak supir Transjakarta koridor IX. Namun, Pargaulan mengaku belum menerima laporan detail terkait penyebab mogok operasinya para sopir.
"Untuk mengantisipasi agar tidak terganggunya layanan, saya sudah perintahkan untuk di BKO (diperbantukan) kan bus yang sedang tidak operasi. Kita belum terima laporan detail permasalahannya, nanti siang baru akan kita rapatkan," kata Pargaulan saat dihubungi melalui telepon Liputan6.com di Jakarta. (Adi/Ism)
"Uang makan kita sehari dari Rp 55 ribu dipotong Rp 15 ribu. Kita menunggu bagaimana kejelasan kebijakan perusahaan," kata sopir bus Transjakarta Koridor IX, Sura (45) di lokasi demo, Jumat (13/9/2013).
Sekitar 60 sopir melakukan aksi mogok yang dilakukan sejak pukul 05.00 WIB. Sura dan kawan-kawannya sepakat mogok karena memprotes uang makan sehari Rp 55 ribu dipotong Rp 15 ribu yang dilakukan operator Koridor IX, yakni Trans Mayapada Busway.
Sura menambahkan pemotongan itu dilakukan pihak operator sejak pekan lalu. Karena itu, para sopir tidak terima jika uang makan kembali dipotong tanpa ada kejelasan.
Kepala BLU Transjakarta, Pargaulan Butarbutar, mengaku menerima laporan adanya pemogokan yang dilakukan oleh awak supir Transjakarta koridor IX. Namun, Pargaulan mengaku belum menerima laporan detail terkait penyebab mogok operasinya para sopir.
"Untuk mengantisipasi agar tidak terganggunya layanan, saya sudah perintahkan untuk di BKO (diperbantukan) kan bus yang sedang tidak operasi. Kita belum terima laporan detail permasalahannya, nanti siang baru akan kita rapatkan," kata Pargaulan saat dihubungi melalui telepon Liputan6.com di Jakarta. (Adi/Ism)