Ambruknya Gelanggang Olahraga (GOR) Koja, Jakarta Utara, malam tadi mengagetkan warga sekitar. Yang lebih menggemparkan lagi, para korban 'tenggelam' di genangan semen cor-coran. Saat keluar dan menyelamatkan diri, para korban masih berbalut semen cor. Mereka pun berteriak histeris sambil 'bermandikan' semen adukan.
"Badan pekerja yang tertimbun yang selamat keluar, badannya semenan semua," kata seorang warga Tito (62) di depan rumahnya, Jalan Balai Rakyat, Koja, Jakarta Utara, Jumat (20/9/2013).
Beruntung, saat kejadian itu mereka langsung keluar, menyelamatkan diri dan berupaya membersihkan diri dari semen. Bila tidak, semen itu akan mengeras dan apa jadinya.
"Ya beruntunglah selamat, karena memang cor semennya belum keras. Soalnya masih baru," ungkapnya.
Sepengamatan Tito, tak ada satu pun pekerja yang nampak menggunakan helm pengaman khusus pekerja. Bahkan dia mengaku sering memberikan baju kepada para pekerja. "Enggak ada yang pakai helem proyek, semua pada pakai topi," ujarnya.
Rumah Tito berada tepat di depan GOR Koja. Menurutnya, gedung yang terletak di belakang kantor PMI Jakarta Utara itu ambruk sekitar pukul 17.00 WIB. Seluruh pekerja yang mengalami cidera telah dilarikan ke Rumah Sakit Tugu.
"Ada yang patah tulang, lebam. Cedera ringan juga ada, paling lecet-lecet," pungkas Tito.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, pintu bangunan GOR masih tertutup rapat. Melalui celah di pintu itu terlihat, garis polisi masih terbentang di sekitar pondasi bangunan. Pekerja yang ada di dalam pun terlihat sedang duduk-duduk. (Ndy/Ism)
"Badan pekerja yang tertimbun yang selamat keluar, badannya semenan semua," kata seorang warga Tito (62) di depan rumahnya, Jalan Balai Rakyat, Koja, Jakarta Utara, Jumat (20/9/2013).
Beruntung, saat kejadian itu mereka langsung keluar, menyelamatkan diri dan berupaya membersihkan diri dari semen. Bila tidak, semen itu akan mengeras dan apa jadinya.
"Ya beruntunglah selamat, karena memang cor semennya belum keras. Soalnya masih baru," ungkapnya.
Sepengamatan Tito, tak ada satu pun pekerja yang nampak menggunakan helm pengaman khusus pekerja. Bahkan dia mengaku sering memberikan baju kepada para pekerja. "Enggak ada yang pakai helem proyek, semua pada pakai topi," ujarnya.
Rumah Tito berada tepat di depan GOR Koja. Menurutnya, gedung yang terletak di belakang kantor PMI Jakarta Utara itu ambruk sekitar pukul 17.00 WIB. Seluruh pekerja yang mengalami cidera telah dilarikan ke Rumah Sakit Tugu.
"Ada yang patah tulang, lebam. Cedera ringan juga ada, paling lecet-lecet," pungkas Tito.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, pintu bangunan GOR masih tertutup rapat. Melalui celah di pintu itu terlihat, garis polisi masih terbentang di sekitar pondasi bangunan. Pekerja yang ada di dalam pun terlihat sedang duduk-duduk. (Ndy/Ism)