Pemerintah menyediakan 58 bus untuk mempermudah mobilitas jemaah haji dari pemondokan menuju Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Bus-bus yang disediakan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama ini diberi nama Bus Shalawat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Rabu (25/9/2013), bus Shalawat itu disiapkan khusus untuk mengantar dan menjemput jemaah dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Bus ini tentu langsung menjadi favorit para jemaah haji. Sebab, keberadaan bus ini tentu sangat membantu karena bisa mengurangi kelelahan jemaah yang harus beraktivitas di padang gurun yang panas.
Meskipun jumlah bus cukup banyak, jemaah tetap harus pandai mengatur waktu. Biasanya kepadatan bus terjadi pukul 06.00 hingga pukul 10.00 waktu setempat, ketika jemaah pulang dari Masjidil Haram usai salat subuh dan pukul 22.00 sampai pukul 23.00 malam, usia salat isya.
Di Jakarta, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Anggito Abimanyu menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR. Dalam rapat itu, Anggito menyesalkan masih banyaknya jemaah yang membawa barang berlebihan dan tidak sesuai ketentuan.
Sementara, hingga kini jumlah jemaah haji yang meninggal dunia sudah 8 orang. Meskipun demikian, petugas haji berencana membadalkan atau menggantikan ibadah haji para jamaah yang meninggal dunia di Tanah Suci. (Eks/Yus)
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Rabu (25/9/2013), bus Shalawat itu disiapkan khusus untuk mengantar dan menjemput jemaah dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Bus ini tentu langsung menjadi favorit para jemaah haji. Sebab, keberadaan bus ini tentu sangat membantu karena bisa mengurangi kelelahan jemaah yang harus beraktivitas di padang gurun yang panas.
Meskipun jumlah bus cukup banyak, jemaah tetap harus pandai mengatur waktu. Biasanya kepadatan bus terjadi pukul 06.00 hingga pukul 10.00 waktu setempat, ketika jemaah pulang dari Masjidil Haram usai salat subuh dan pukul 22.00 sampai pukul 23.00 malam, usia salat isya.
Di Jakarta, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Anggito Abimanyu menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR. Dalam rapat itu, Anggito menyesalkan masih banyaknya jemaah yang membawa barang berlebihan dan tidak sesuai ketentuan.
Sementara, hingga kini jumlah jemaah haji yang meninggal dunia sudah 8 orang. Meskipun demikian, petugas haji berencana membadalkan atau menggantikan ibadah haji para jamaah yang meninggal dunia di Tanah Suci. (Eks/Yus)