Hidayat Nur Wahid: Bunda Putri Pimpinan Ormas Pendukung SBY, Lira

"Dari informasi yang berkembang justru dia merupakan pimpinan organisasi sayap dari partainya Pak SBY," kata Hidayat.

oleh Riski Adam diperbarui 21 Okt 2013, 11:01 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2013, 11:01 WIB
hidayat-nur-wahid-130709b.jpg

Sosok Bunda Putri dalam persidangan kasus penambahan kuota impor sapi yang melibatkan Ahmad Fathanah dan Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq hingga saat ini masih misterius. Bahkan, beredar sejumlah foto Bunda Putri dengan para pejabat dan mantan petinggi negara.

Luthfi Hasan sempat menyatakan Bunda Putri merupakan orang dekat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY pun membantah keras dengan sedikit emosi.

Terkait kedekatan antara Hilmi Aminuddin dengan Bunda Putri, Ketua DPP PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menjelaskan, kedekatan keduanya adalah urusan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan PKS secara organisasi. Lantaran Bunda Putri tak pernah terdaftar secara organisasi baik di DPP atau DPD PKS maupun organisasi sayap PKS. Tapi, Hidayat mengungkapkan hal yang mengejutkan.

"Tapi dari informasi yang berkembang justru dia merupakan pimpinan organisasi (masyarakat) sayap dari partainya Pak SBY. Di Lira (Lumbung Informasi Rakyat)," kata Hidayat saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (21/10/2013).

Lira merupakan ormas pendukung SBY saat pertamakali maju sebagai capres pada 2004. Tetapi, hanya sebatas itu informasi yang dimiliki Hidayat.

Oleh karena itu, Mantan Presiden PKS ini menjelaskan, sebaiknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memeriksa Bunda Putri. Karena nama wanita misterius ini terus disebut sebagai orang yang terlibat dalam kasus kuota impor sapi.

Hidayat berharap Presiden SBY dan Mensesneg Sudi Silalahi dapat membongkar sosok Bunda Putri. Sehingga isu yang berkembang saat ini tidak semakin liar dan menyesatkan.

"3.000% setuju kalau KPK memanggil Bunda Putri. Karena Bunda Putri ini disebut-sebut terkait dalam kasus korupsi kuota sapi impor ini kan," tuturnya. "Dan 3000 persen setuju kalau Pak SBY atau Pak Mensesneg melaksanakan janjinya menyampaikan informasi terrakhir terkait sosok Bunda Putri supaya kita tidak berada dalam situasi abu-abu berspekulasi, suudzon dan lain-lain." (Riz/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya