Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) melihat 12 program yang diwacanakan Kapolri Komisaris Jenderal Pol Sutarman tidak akan membawa banyak perubahan di tubuh Polri sepeninggal Jenderal Pol Timur Pradopo.
Menurut Kepala Biro Peneliti Kontras, Chrisbiantoro, dengan program yang diwacanakan sudah cukup menggambarkan bahwa sebagai Kapolri, Sutarman mirip dengan Timur Pradopo.
"Kami menyatakan, program-program (Sutarman) sudah cukup menggambarkan dan mencerminkan bahwa sosok Kapolri baru memiliki kemiripan dengan mantan Kapolri Timur Pradopo," kata Chris dalam jumpa pers di Kantor Kontras, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013).
Chris memaparkan, Kontras memiliki beberapa indikator kemiripan itu, yakni program prioritas yang ditawarkan Sutarman tidak disertai dengan ukuran yang nyata dan konkrit. Ketiga program prioritas itu adalah pengungkapan kasus terorisme, penembakan terhadap anggota Polri, dan kasus korupsi.
"Program-program yang ditawarkan tidak menjawab persoalan yang masih banyak ditinggalkan oleh Timur," katanya.
Terkait penegakan hukum, lanjut Chris, 12 program yang diusulkan Sutarman juga terlihat tidak ada ruang penegakan hukum di internal Polri. Bahkan, tidak tampak pula upaya merekonstruksi relasi Polri dan TNI.
"Padahal (relasi) itu untuk mengurangi atau menghindari terjadinya bentrokan antarinstitusi. Baik secara individual maupun kelompok," kata Chris.
Sementara itu, Sutarman sendiri berjanji segera menuntaskan kasus penembakan terhadap beberapa anggota kepolisian yang terjadi beberapa waktu lalu. Sutarman berharap, dalam waktu dekat pihaknya dapat menangkap pelaku penembakan.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat kita selesaikan," kata Sutarman usai acara serah terima jabatan Kapolri di ruang Rupatema Mabes Polri, Jakarta, tadi pagi. (Ado/Ism)
Menurut Kepala Biro Peneliti Kontras, Chrisbiantoro, dengan program yang diwacanakan sudah cukup menggambarkan bahwa sebagai Kapolri, Sutarman mirip dengan Timur Pradopo.
"Kami menyatakan, program-program (Sutarman) sudah cukup menggambarkan dan mencerminkan bahwa sosok Kapolri baru memiliki kemiripan dengan mantan Kapolri Timur Pradopo," kata Chris dalam jumpa pers di Kantor Kontras, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013).
Chris memaparkan, Kontras memiliki beberapa indikator kemiripan itu, yakni program prioritas yang ditawarkan Sutarman tidak disertai dengan ukuran yang nyata dan konkrit. Ketiga program prioritas itu adalah pengungkapan kasus terorisme, penembakan terhadap anggota Polri, dan kasus korupsi.
"Program-program yang ditawarkan tidak menjawab persoalan yang masih banyak ditinggalkan oleh Timur," katanya.
Terkait penegakan hukum, lanjut Chris, 12 program yang diusulkan Sutarman juga terlihat tidak ada ruang penegakan hukum di internal Polri. Bahkan, tidak tampak pula upaya merekonstruksi relasi Polri dan TNI.
"Padahal (relasi) itu untuk mengurangi atau menghindari terjadinya bentrokan antarinstitusi. Baik secara individual maupun kelompok," kata Chris.
Sementara itu, Sutarman sendiri berjanji segera menuntaskan kasus penembakan terhadap beberapa anggota kepolisian yang terjadi beberapa waktu lalu. Sutarman berharap, dalam waktu dekat pihaknya dapat menangkap pelaku penembakan.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat kita selesaikan," kata Sutarman usai acara serah terima jabatan Kapolri di ruang Rupatema Mabes Polri, Jakarta, tadi pagi. (Ado/Ism)