Pasien KJS RS Koja Membludak, Jokowi: Itu Tidak Normal, Saya Cek

Jokowi juga ingin mengetahui penyebab membludaknya pasien KJS di RSUD Koja.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 08 Nov 2013, 15:53 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2013, 15:53 WIB
jokowi-tak-hadir130322c.jpg
Jokowi segera mengecek antrean pasien pemegang Kartu Jakarta Sehat KJS) di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu mengatakan, antrean panjang KJS yang terjadi di rumah sakit tersebut menandakan ada ketidakberesan.

"Mau saya cek, saya mau tanya sebabnya apa. Kemarin kan sudah normal, sekarang tidak normal lagi ini kenapa," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat, (8/11/2013).

Mantan Walikota Solo Jawa Tengah itu mengatakan, semestinya jumlah pasien KJS saat ini tidak membludak. Sebab, meski banyak, saat ini penyebaran KJS sudah merata. "Karena semua rumah sakit yang saya cek kan sudah normal lagi," kata dia.

Membludaknya pasien di RSUD Koja ini dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk menjual nomor urut kepada pasien. Para calo nomor urut ini berpura-pura sebagai pasien yang tidak jadi berobat. Mereka menjual nomor urut kecil kepada para pasien yang ingin terlebih dulu dilayani dengan harga Rp 15 ribu.

Jokowi mengaku belum tahu adanya calo nomor urut ini. Dia ingin mengecek informasi ini. "Ya itu akan kita cek juga," tutur Jokowi. (Eks/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya