Tolak Siswa Nakal di Sekolah Negeri, Ahok: Itu Calon Bajingan!

Ahok menilai pelajar yang telah melakukan tindakan kriminal tak seharusnya menempuh pendidikan di sekolah negeri.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 14 Nov 2013, 15:03 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2013, 15:03 WIB
ahok-tak-setuju130826c.jpg
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai pelajar yang telah melakukan tindakan kriminal tak seharusnya menempuh pendidikan di sekolah negeri. Ia menolak sekolah negeri yang disubsidi uang rakyat dipergunakan seenaknya oleh pelajar nakal.

"Sekolah negeri dipakai oleh pelajar yang sok-sokan. Tidak naik kelas atau pecat. Pertama dikasih kesempatan bolehlah. Kalau masih diulangi lagi, kamu sudah bukan anak, kamu calon bajingan. Sekolah kita terbatas. Banyak anak-anak miskin sekolah di sekolah swasta yang jelek dan murah," ujar Basuki di Balaikota, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Mantan Bupati Belitung Timur yang karib disapa Ahok itu menegaskan, tidak ada manfaatnya lagi bagi pelajar yang sering berbuat kenakalan untuk menempuh pendidikan di sekolah negeri. Sebab, masih banyak siswa lain yang ingin bersekolah di sekolah negeri, tetapi mereka kalah bersaing dengan pelajar lainnya.

"Enggak ada gunanya mereka sekolah di sekolah kita. Kecuali kalau sekolah kita kekurangan murid. Ini kan kita kelebihan murid. Juga kita subsidi lho. Gaji guru saja sampai Rp 7 triliun dan 29 persen APBD untuk pendidikan. Jadi kalau pendidikan buat anak yang sok-sokan, gaya mau berantem, ya pecat saja," cetus Ahok.

Ia pun geram saat menerima pesan pendek dari salah satu orangtua murid yang mengecamnya karena mendukung pengeluaran siswa yang membajak bus. Ahok heran karena sebenarnya orangtua tersebut lebih kejam, lantaran tidak mau mengawasi anaknya dengan baik, sehingga melakukan tindakan kriminal.

"Ada orangtua SMS saya. Dia protes bilang Bapak kejam pecat anak saya. Saya balas saja, ya lu lebih kejam nggak awasin anak," tukas Ahok. (Mut/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya