Jokowi: Perawat Judes Aja Jangan Digede-gedeinlah

Walaupun mengakui kekurangan itu, namun Jokowi meminta agar masalah ini tak dibesar-besarkan.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 19 Des 2013, 12:45 WIB
Diterbitkan 19 Des 2013, 12:45 WIB
seminar-jokowi-131130c.jpg
Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengunjungi RSUD Budhi Asih di Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana, dia pun mendapat keluhan mengenai kurangnya tenaga medis, terutama dokter. Walaupun mengakuinya, namun pria bernama lengkap Joko Widodo tersebut meminta agar masalah ini tak dibesar-besarkan.

"Kalau ada kekurangan, jangan digede-gedein dong. Yang 99 persen baik, 1 persen jelek digede-gedein," kata mantan Walikota Solo itu di Jakarta, Kamis (19/12/2013).

Jokowi menyatakan, Pemprov DKI dan rumah sakit telah berupaya melakukan pembenahan pelayanan kesehatan, terutama untuk para pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) agar dapat dilayani secara merata. Salah satunya dengan menambah 600 ribu tenaga dokter dan perawat.

"Dan untuk pelayanan masyarakat akan ditambah terus," ucap Jokowi.

Mengenai keluhan pelayanan perawat yang tidak bersikap ramah kepada pasien, Jokowi meminta warga untuk memaklumi. Sebab, kondisi psikis seseorang bisa berubah tegang ketika harus menghadapi banyak orang.

"Ya yang namanya perawat, ya melayani banyak orang, ya bisa aja perawatnya judes. Ini kan banyak perawatnya. Ada yang baik, ada yang judes, jangan digede-gedeinlah," pinta Jokowi.

Humas RS Budhi Asih mencatat, pihaknya melayani 1.000-1.200 pasien KJS per hari. Para pasien tersebut tersebar di 13 poliklinik yang ada di rumah sakit. Sementara jumlah tenaga medis mencapai 700 orang yang terdiri dari perawat dan dokter. (Ndy/Sss)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya