Survei ICRC Jelang Pilkada 2024: Elektabilitas Incumbent Gubernur Jambi Stagnan

Lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil survei terbaru jelang Pilkada Jambi 2024. Survei ICRC dilaksanakan di wilayah Provinsi Jambi yang meliputi 11 kabupaten/Kota.

oleh Tim News diperbarui 05 Jun 2024, 20:22 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 19:22 WIB
Lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil survei terbaru jelang Pilkada Jambi 2024. Survei ICRC dilaksanakan di wilayah Provinsi Jambi yang meliputi 11 kabupaten/Kota.
Lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil survei terbaru jelang Pilkada Jambi 2024. Survei ICRC dilaksanakan di wilayah Provinsi Jambi yang meliputi 11 kabupaten/Kota. (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil survei terbaru jelang Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jambi 2024. Survei ICRC dilaksanakan di wilayah Provinsi Jambi yang meliputi 11 kabupaten/Kota.

Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli menjelaskan maksud dan tujuan survei untuk melihat peluang calon Gubernur 2024. Hasilnya, kata Hadi, Gubernur Incumbent Jambi Al Haris memiliki elektabilitas stagnan dibandingkan calon gubernur Romi Hariyanto.

"Pilihan calon Gubernur (pertanyaan terbuka/spontan) adalah Al Haris 21,9%, Romi Hariyanto 12,0%, Cek Endra 11,4%, Mashuri 5,5%, Syarif Fasha 2,9%, dan seterusnya, tidak tahu/tidak menjawab 45%," ujar Hadi saat rilis hasil suvei Pilkada Jambi 2024, mellaui keterangan tertulis, Selasa (4/6/2024).

Menurut Hadi, perolehan angka Al Haris yang diperoleh sebagai Gubernur incumbent tergolong rendah. Sebab, kata dia, dalam survei juga menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Al Haris sebagai Gubernur yaitu puas 62,4%, tidak puas 28,1%, dan tidak tahu/tidak jawab 9,5%.

"Selama menjabat Al Haris memiliki tingkat kepuasan kinerja 62,4% (di bawah angka ideal yakni 75 persen)," kata Hadi.

Selain itu, lanjut dia, tingkat popularitas Al Haris sudah maksimal di angka 98% sedangkan Romi Hariyanto popularitas masih 74,3% dan berpotensi untuk terus naik.

"Ditambah tingkat menginginkan kembali untuk menjadi Gubernur oleh masyarakat diatas 35,4% (di bawah 50 persen). Tingkat menginginkan kembali Al Haris menjadi Gubernur yaitu menginginkan kembali 35,4%, tidak menginginkan kembali 28,9%, dan tidak tahu/tidak jawab 35,8%," papar Hadi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Survei yang Dilakukan

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (Liputan6.com / Abdillah)

Lalu, sambung Hadi, saat memberikan pertanyaan tertutup kepada responden soal sosok Gubernur yang dipilih hasilnya Al Haris sebanyak 36,8%, Romi Hariyanto sebanyak 27,6%, dan tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 35,7%.

"Responden yang menjawab tidak tahu sangat tinggi, sehingga Romi Hariyanto berpotensi untuk menyalip keunggulan Al Haris karena Pilkada Gubernur Jambi masih sangat dinamis mengingat pelaksanaan Pilkada November 2024," jelas dia.

Survei tersebut dilaksanakan pada 1-7 Mei 2024 dengan jumlah responden 800 orang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Margin error sebesar kurang lebih 3,46%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Metode yang digunakan adalah penarikan sampel pada penelitian multistage random sampling. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

ICRC merupakan lembaga survei nasional yang terdaftar di asosiasi perkumpulan resmi PERSEPI dan terdaftar di KPU RI. ICRC ditukangi oleh eks Direktur Indo Barometer mulai 2012-2022 dan tim yang sangat berpengalaman dalam melakukan survei di berbagai Pilkada di Indonesia.

Infografis Ragam Tanggapan Pilkada Jakarta 2024 Bakal Diramaikan Calon Jalur Independen. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Pilkada Jakarta 2024 Bakal Diramaikan Calon Jalur Independen. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya