Tak lengkap merayakan Tahun Baru Imlek tanpa kue keranjang. Kue sederhana terbuat dari tepung ketan ini laris manis setiap Imlek tiba.
Bentuknya bulat terbalut daun pisang, itulah kue keranjang. Meskipun terlihat sederhana, kue ini selalu diburu, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/1/2014).
Kue keranjang kerap menjadi hantaran keluarga. Makanan ini juga merupakan bahan sesaji saat pelaksanaan puja bakti para Dewa, sesuai kepercayaan warga Tionghoa
Â
Ironisnya, kue keranjang tradisional kini makin sulit ditemui. Para pembuat kue ini umumnya sudah tidak lagi menggunakan keranjang sebagai alat cetak, melainkan menggunakan cetakan alumunium. Padahal karena memakai keranjang itulah kue yang rasanya mirip dodol ini dinamakan kue keranjang.
Di Semarang, Jawa Tengah, keluarga Harun Efendi adalah satu di antara pembuat kue yang enggan menggunakan cara modern. Berbekal warisan keluarga, dia bertahan membuat kue dengan dengan cara tradisional.
Â
Adonan tepung ketan dan gula diaduk hingga kental. Kemudian dimasukkan ke cetakan berbetuk keranjang. Proses selanjutnya, kue dimasak di tungku raksasa selama kurang lebih 6 jam. Untuk memasaknya, Harun juga masih menggunakan kayu bakar.
Ada 5 rasa pilihan kue keranjang. Kelimanya yakni original, frambos, vanila, pandan, dan kacang. Kue ini dijual dengan harga berkisar antara Rp 36-38 ribu. Konon menurut kepercayaan Tionghoa, kue keranjang sangat digemari oleh Dewa Tungku Cau Kun Kong. (Ndy/Sss)
Lihat juga:
Bentuknya bulat terbalut daun pisang, itulah kue keranjang. Meskipun terlihat sederhana, kue ini selalu diburu, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/1/2014).
Kue keranjang kerap menjadi hantaran keluarga. Makanan ini juga merupakan bahan sesaji saat pelaksanaan puja bakti para Dewa, sesuai kepercayaan warga Tionghoa
Â
Ironisnya, kue keranjang tradisional kini makin sulit ditemui. Para pembuat kue ini umumnya sudah tidak lagi menggunakan keranjang sebagai alat cetak, melainkan menggunakan cetakan alumunium. Padahal karena memakai keranjang itulah kue yang rasanya mirip dodol ini dinamakan kue keranjang.
Di Semarang, Jawa Tengah, keluarga Harun Efendi adalah satu di antara pembuat kue yang enggan menggunakan cara modern. Berbekal warisan keluarga, dia bertahan membuat kue dengan dengan cara tradisional.
Â
Adonan tepung ketan dan gula diaduk hingga kental. Kemudian dimasukkan ke cetakan berbetuk keranjang. Proses selanjutnya, kue dimasak di tungku raksasa selama kurang lebih 6 jam. Untuk memasaknya, Harun juga masih menggunakan kayu bakar.
Ada 5 rasa pilihan kue keranjang. Kelimanya yakni original, frambos, vanila, pandan, dan kacang. Kue ini dijual dengan harga berkisar antara Rp 36-38 ribu. Konon menurut kepercayaan Tionghoa, kue keranjang sangat digemari oleh Dewa Tungku Cau Kun Kong. (Ndy/Sss)
Lihat juga:
[VIDEO] Sambut Imlek, Perajin Bunga Tiruan Kebanjiran Pesanan
[VIDEO] Ritual Imlek, Juru Mandi `Dewa` Dilarang Makan Daging
[VIDEO] Jelang Imlek, Petani Buah Naga `Kebanjiran` Pesanan
Advertisement