HSBC Gandeng PMI Sumbangkan APD untuk Paramedis

Bantuan APD diberikan ke beberapa wilayah di Indonesia.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Jul 2020, 22:09 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 22:08 WIB
Donor Darah
Palang Merah Indonesia menggelar donor darah serentak di hampir seluruh provinsi pada Selasa (9/6/2020) untuk memenuhi kebutuhan stok selama COVID-19. (Dok Palang Merah Indonesia/PMI Pusat)

Liputan6.com, Jakarta Untuk membantu penanganan COVID-19, PT Bank HSBC Indonesia bermitra dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para petugas medis di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

"Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dilonggarkan, kami percaya perjuangan melawan virus COVID-19 masih panjang,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said, melalui keterangan pers, Kamis (2/7/2020). 

Pihaknya melihat adanya potensi risiko dengan mulai dibukanya ruang-ruang publik seperti mal, taman, bahkan sekolah.

Kurva kenaikan penderita COVID-19 di Indonesia belum melandai. Sedikit kelalaian sangat berisiko menimbulkan kenaikan angka kasus positif yang menyebabkan gelombang kedua serangan Corona.

Untuk itu, di masa transisi ini, masyarakat dipandang perlu dibiasakan untuk hidup dengan protokol kesehatan ekstra. Dengan demikian diharapkan terjadi transisi yang mulus ke New Normal atau tatanan hidup baru di masa depan.

Pengurus PMI Pusat dokter Heru Aryadi, MTH menjelaskan, APD masih sangat diperlukan mengingat pertambahan kasus terkonfirmasi positif di Indonesia masih terjadi. Dia merinci, kebutuhan APD di rumah sakit yang merawat pasien covid-19 mencapai 200 pcs per hari.

200 APD sehari untuk satu pasien

Donor Darah
Palang Merah Indonesia menggelar donor darah serentak di hampir seluruh provinsi pada Selasa (9/6/2020) untuk memenuhi kebutuhan stok selama COVID-19. (Dok Palang Merah Indonesia/PMI Pusat)

"Berdasarkan pengamatan, rata-rata pasien covid-19 dirawat selama 20 hari. Kalau rata-rata 10 APD perhari untuk satu pasien, berarti 10 dikali 20 hari, perpasien berarti butuh 200 APD," katanya.

Kebutuhan APD untuk relawan PMI juga tak kalah penting dengan penggunaannya bagi petugas medis. Relawan penyemprot disinfektan misalnya, membutuhkan APD untuk melindungi diri dari paparan zat kimia. Terlebih bagi relawan yang melakukan pelayanan evakuasi pasien serta penguburan jenazah covid-19 yang memerlukan APD Level 3.

“Kami memahami bahwa pelonggaran PSBB diperlukan untuk menghidupkan kembali roda perekonomian. Karenanya kita perlu membangun kepedulian masyarakat untuk dapat menjaga standar sanitasi dan kebersihan yang tinggi karena dengan masyarakat yang sehat kita dapat membangun perekonomian secara lebih berkelanjutan. Untuk itu kami sangat menghargai inisiatif PMI untuk membantu menyediakan bantuan berupa APD dan menjangkau para tenaga medis yang masih sangat membutuhkan,” kata Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia.

Dengan tingkat kesiapan tiap daerah yang berbeda-beda dalam menghadapi New Normal perjuangan melawan virus Covid-19 di Indonesia memerlukan dukungan semua pihak, termasuk sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini peran tenaga kesehatan menempati posisi kunci dalam upaya memberikan layanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat yang membutuhkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya