Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah video YouTube oleh Mike Hansen, MD, dokter spesialis paru, memberikan saran untuk tetap aman saat terbang dan mengemudi meskipun dikelilingi oleh virus corona yang tak terlihat oleh kasat mata.
"Yang kita ketahui sejauh ini bahwa COVID-19 menyebar melalui tiga rute, yaitu melalui kontak, melalui droplet pernapasan, dan melalui udara dari tetesan yang sangat kecil atau aerosol, yang kemudian dapat dihirup oleh orang lain," kata Hansen.
Hansen menjelaskan bahwa sejumlah faktor memang menurunkan risiko tertular virus di pesawat. Misalnya, udara pada sebagian besar penerbangan komersial sangat bersih, karena udara bertekanan melewati mesin pada suhu yang sangat tinggi, kemudian didinginkan dan diletakkan di bawah tekanan tinggi.
Advertisement
Udara di kabin juga dipertukarkan setiap empat menit, yang lebih cepat dari AC rumah atau kantor Anda.
"Jika virus ada di udara, sekitar 95 persennya akan disaring oleh filter ini di pesawat, dan hal yang sama berlaku untuk masker respirator. Untuk virus yang tetap berada di udara yang tidak ada dalam droplet, kita masih tidak tahu apakah virus itu mampu mempertahankan infektivitas karena dapat mengering dan tidak aktif dalam prosesnya," kata Hansen.
Meskipun mayoritas orang mengikuti pedoman umum seperti rutin mencuci tangan, tidak menyentuh wajah, menjaga jarak dari orang lain dan memakai masker, Hansen merasa hal tersebut masih belum cukup jika diaplikasikan di ruang tertutup seperti pesawat terbang.
"Masker wajah tidak akan menghentikan Anda menghirup virus itu jika Anda sedang di udara," katanya. Namun masker akan mencegah penyebaran droplet jika orang yang terinfeksi asimptomatik.
Â
Â
Simak Video Berikut Ini:
Tips aman bepergian
Adapun 7 Hal saran dari Hansen untuk memaksimalkan keamanan Anda, meskipun Hansen tidak mengharuskan Anda untuk melakukan semua hal ini.
1. Kenakan masker respirator N95
Masker ini menyaring setidaknya 95 persen partikel di udara sekecil 0,3 mikron. Namun kini oleh CDC tidak menjual masker ini untuk publik karena digunakan oleh staf medis selama pandemi.
Sebagai gantinya, Hansen menyarankan respirator elastomer; perangkat yang dapat digunakan kembali yang menggunakan filter kartrid.
2. Kenakan kacamata
Selain menghirup tetesan pernapasan, orang juga bisa terinfeksi ketika udara berhembus ke mata mereka.
3. Hindari orang lain
Kendarai mobil pribadi atau mengambil penerbangan paling awal dapat menjadi salah satu cara untuk meminimalkan kontak Anda dengan orang lain, seperti membeli tiket kelas bisnis (meskipun ini tidak terjangkau bagi kebanyakan orang).
4. Hindari penerbangan panjang
Jumlah waktu yang Anda habiskan bersama seseorang yang memiliki virus adalah faktor risiko, dan semakin lama Anda habiskan waktu bersama orang lain, semakin besar potensi Anda untuk terinfeksi.
5. Bawa pembersih tangan sendiri
Karena droplet dapat hinggap dimana saja, besar kemungkinan Anda menyentuhnya. Jadi setiap kali Anda menyentuh sesuatu yang berpotensi memiliki droplet, segera cuci tangan atau gunakan sanitizer Anda sendiri. Dan tentu saja, jangan menyentuh wajah Anda dengan tangan Anda jika tidak bersih.
6. Bawa tisu sanitasi
Jika Anda akan menggunakan transportasi oublik yang mengharuskan Anda naik-turun dimanapun, Anda tentu ingin merasa aman. Hansen menyarankan untuk mengelap setiap permukaan yang akan Anda sentuh di dalam mobil/kendaraan umum dan tetap memakai masker. Jika berkendara bersama banyak orang, akan lebih baik jika membuka jendela.
Advertisement