Liputan6.com, Jakarta - Api kembali melahap mobil berperforma tinggi. Kali ini giliran Ferrari 360 Spider yang menjadi tumbal jalanan di Meksiko.
Dilansir dari Inautonews, Sabtu (3/1/2015), supercar ala Italia ini terlibat dalam insiden ketika melintasi daerah Paseo de La Reforma, Kota Meksiko. Tiba-tiba, api keluar dari bagian belakang mobil dan membuat pengemudinya panik.
Ia pun langsung memberhentikan laju mobil dan menyelamatkan diri. Untungnya, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun, bagian belakang Ferrari berkelir merah ini hangus.
Ferrari 360 merupakan suksesor dari F430 yang diproduksi pada 1999 hingga 2005. Supercar dibangun dengan desain dua versi, Coupe dan Spider.
Mengusung mesin tengah dengan penggerak roda belakang, mobil 'Kuda Jingkrak' ini memiliki panjang 4,4 meter dan lebar 1,9 meter dengan tinggi 1,2 meter.
Tenaga dari Ferrari 360 dihasilkan dari mesin berbasis V8 dengan kapasitas 400 horse power (HP) yang mampu berakselerasi pada kecepatan 0-100 km/jam dalam 4,4 detik.
Dilalap Api, Begini Wujud Ferrari 360 'Setengah Matang'
Ferrari 360 merupakan suksesor dari F430 yang diproduksi pada 1999 hingga 2005.
Diperbarui 07 Jan 2015, 06:00 WIBDiterbitkan 07 Jan 2015, 06:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menilik Sejarah "Patung Kuda" Jakarta, Lokasi Demo Indonesia Gelap
Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadan dan Tata Caranya
Mixue mau IPO di Hong Kong, Lepas 17,1 Juta Saham
Maruarar Sirait Siap Bahas Peta Jalan 3 Juta Rumah Bareng DPR
Google Izinkan Semua Pengguna Gemini Gratis Unggah File untuk Analisis
6 Rekomendasi Restoran Masakan Timur Tengah Enak di Kota Bandung
Kakak Perempuan Sunggyu Infinite Meninggal Dunia karena Sakit
Harga Tiket Kereta Api Surabaya Jakarta 2025, Tips Pesan Tiket Murah dan Mudah
Meghan Markle Bagikan Pesan Tersembunyi di Tengah Kritik Perubahan Nama Merek Bisnisnya
Arti Mimpi Memakai Baju Baru: Simbol Perubahan dan Harapan
Perbedaan Bakteri dan Virus, Karakteristik, Infeksi, dan Penanganannya
Mendagri Tito: Kepala Daerah Perlu Belajar soal Akmil, tapi Bukan Militeristiknya