Di Indonesia, Toyota FJ40 Ini Paling Istimewa

Dari sekian model yang anda, pria lekat dengan aksesori topi ini menjatuhkan hatinya pada sebuah model FJ40 pikap.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 25 Apr 2015, 13:25 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2015, 13:25 WIB
Di Indonesia, Toyota FJ40 Ini Paling Istimewa
Dari sekian model yang anda, pria lekat dengan aksesori topi ini menjatuhkan hatinya pada sebuah model FJ40 pikap.

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Land Cruiser merupakan mobil lintas medan yang dikenal pecinta kendaraan 4x4 di dalam negeri. Meski kini Toyota Motor Company (TMC) merilis generasi terbaru yang mengendepankan fitur modern, seri FJ40 yang diproduksi 1960-1984 tentu tak bisa dilupakan.

Betapa tidak, seri FJ40 bisa dibilang sebagai mobil paling tangguh dan tersohor di bumi. Tapi sayang, ketika pamornya sedang tinggi, Toyota justru memilih menghentikan produksi Land Cruiser seri ini.

Andi Suhasjie, salah satu pecinta FJ40 berbagi informasi mengenai mobil legendaris ini. Menurut dia, seluruh model tahun ini bisa dibilang sangat diminati. Pastinya karena kemampuan juga mobilnya yang tak diproduksi lagi.

"Semua FJ legendaris menurut saya. Karena nggak keluar lagi," kata pria asal Sukabumi ini kepada Liputan6.com.

Akan tetapi, dari sekian model yang ada, pria  lekat dengan aksesori topi ini menjatuhkan hatinya pada sebuah model FJ40 pikap.

"FJ40 ini paling dicari. Dulu yang punya Departemen Pertanian. Kode FJ asli ada di ujung sasis paling belakang," imbuh dia sembari memberikan sebuah foto FJ40 model pikap lansiran 1962.

Adapun, FJ40 model 1962 hadir dengan mesin bensin berkapasitas 3,8 liter yang mampu menyembutkan tenaga 105 Tk dan torsi 256 Nm. Adapula pilihan mesin yang sama dengan output 125 Tk dan torsi 283 Nm. Untuk harga model ini berdasarkan penuturan Andi dipatok Rp 400 juta.

Nah, untuk keseluruhan model FJ40, berikut daftar spesifikasi mesinnya;

Bensin :
- 1960–1975 : 3,8  liter (105/125 Tk dan torsi 256 Nm/283 Nm)
- 1975–1984 : 4,2 liter  (135 Tk dan torsi 285 Nm)

Diesel :
- 1974-1979: 3,0 liter (85 Tk dan torsi 191 Nm)
- 1979-1981: 3,2 liter (93 Tk dan torsi 216 Nm)
- 1979-1984: 3,4 liter (98 Tk dan torsi 226 Nm)
- 1972-1980: 3,6 liter (90 Tk dan torsi 205 Nm)
- 1980-1984: 4,0 liter (115 Tk dan torsi 240 Nm)

(gst/sts)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya