Beragam Penyakit Karena Mudik Pakai Sepeda Motor

Salah satu sebab mengapa mudik menggunakan sepeda motor tidak dianjurkan adalah karena masalah kesehatan

oleh Rio Apinino diperbarui 15 Jul 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2015, 15:00 WIB
20150715-Pemudik Bermotor 'Bandel' Sertakan Bayi dan Anak Kecil-Banten 3
Seorang anak kecil ikut mudik dengan menggunakan motor di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu dinihari (15/7/2015). KPAI meminta pemudik yang menggunakan sepeda motor tidak membawa anak karena sangat membahayakan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu moda transportasi favorit untuk mudik adalah sepeda motor. Meskipun telah ada anjuran untuk tidak menggunakan lagi motor, toh masih sangat banyak yang tidak mempedulikannya.

Salah satu sebab mengapa mudik menggunakan sepeda motor tidak dianjurkan adalah karena masalah kesehatan. Dalam hal ini, dr. Eko Suryo, Sp.S, dokter spesialis saraf, punya pandangannya sendiri.

Menurutnya, dengan mengendarai motor berjam-jam, beragam penyakit bisa datang. "Dapat mengganggu metabolisme tubuh, meningkatkan kadar gula darah karena menghadapi stres di jalanan," kata dr. Eko sebagaimana rilis yang Liputan6.com terima pada Rabu (15/7/2015).

Selain itu, masalah dalam hal persendian pun tidak terelakkan. "Belum lagi ditambah dengan keluhan nyeri leher dan tulang punggung bagian bawah atau low back pain karena kelelahan," tambahnya.

Menurutnya, jalan yang tidak halus, misalnya berlubang dan tidak rata, dapat meningkatkan risiko terjadinya penekanan pada struktur tulang dan saraf yang akan menyebabkan nyeri hebat.

Karenanya, dr. Eko sangat menganjurkan masyarakat tidak menggunakan motor. "Masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang diberikan pemerintah maupun swasta untuk mudik gratis," katanya.

Meskipun begitu, para pemudik yang sudah terlanjur menggunakan sepeda motor, dapat secara reguler beristirahat dan tidak memaksakan diri untuk meminimalisir potensi bahaya. Pengendara motor dapat istirahat setelah mengemudi selama 3-4 jam.

(rio/sts)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya