Lakukan Trik Ini Sebelum Beli Mobil

Memiliki kendaraan pribadi khususnya mobil seperti menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat perkotaan.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 17 Okt 2015, 15:20 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2015, 15:20 WIB
GIIAS 2015, Pameran Otomotif Terbesar di Asia Tenggara
Kali ini kami menampilkan secara khusus ajang otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki kendaraan pribadi khususnya mobil seperti menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat perkotaan. Tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, memiliki mobil juga untuk memenuhi gaya hidup.

Kemudahan dalam memiliki kendaraan pun menjadi salah satu alasan meningkatnya penjualan mobil. Salah satu kemudahan itu adalah sistem pembayaran kredit.

Nah, kalau Anda berniat untuk membeli mobil secara kredit, ada baiknya menyimak tips yang diberikan Antonius Danny Herdarko selaku Senior Vice President Adira Finance. Ada beberapa langkah yang bisa dijalani sebelum memutuskan untuk memesan mobil pada salah satu dealer.

"Menurut saya datang dulu ke multifinance-nya karena dari situ bisa dibantu melakukan perhitungan kemampuan angsurannya berapa," papar Danny.

Agar tidak mengecewakan pilih multifinance yang terpercaya dan lebih baik pilih cicilan ringan ketimbang uang muka rendah.

"Cicilan ringan itu bisa dua sisi, misalkan saya ada perputaran usaha jadi alokasi untuk pembayaran angsuran sekian sebulan jadi pilihannya bisa pilih tenor panjang atau pilih naikan DP (down payment)," katanya.

Ia juga menyarankan agar DP tidak terlampau rendah. "Jika DP diforsir terlalu murah bisa membuat konsumen lebih berat," ujar pria yang juga menjabat sebagai Head of National Channeling Management Adira Finance tersebut.

Menurutnya, saat ini yang sering terjadi adalah orang lihat mobilnya dulu tanpa berkonsultasi dengan pihak pembiayaan. "Namanya salesman yang penting mobilnya laku. Kadang konsumen suka tergoda dengan rayuan salesman," katanya.

Jika sudah begini, ujung-ujungnya konsumen dan perusahaan pembiayaan yang tidak diuntungkan.

"Itu yang memberatkan konsumen kalau ternyata kemampuan angsurannya berat, jadi banyak kejadian angsuran mundur, susah bayar, terjadinya kredit macet hingga mobilnya diserahkan. Kalau sudah begini dua-duanya (konsumen dan perusahaan pembiayaan) rugi," pungkasnya.

(ian/sts)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya