Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi juga terjadi di industri otomotif. Pertanyaannya kemudian adalah, di tengah kemajuan itu, apakah fitur hiburan tradisional seperti musik berbasis CD (compact disc) akan punah?
Chandra Budiman, Brand Manager Sony Hi-Res, sistem audio produksi Sony Car Audio, berpendapat bahwa meski teknologi fitur entertainment semakin canggih, keping CD tidak akan hilang sama sekali, meski pangsa pasarnya semakin menciut.
Baca Juga
"Saya prediksi, penikmat CD akan semakin menyusut. Dibilang hilang sih tidak. Tapi ke depan mungkin akan jadi barang langka," ujarnya dalam peluncuran Sony Hi-Res di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).
Ia mengatakan, penyusutan ini dapat dilihat melalu beberapa fenomena terkini. "Misalnya ritel CD terbesar di Indonesia (Disc Tarra) kemarin juga tutup," ujarnya.
Selain itu, kapasitas penyimpanan yang terbatas juga menjadi penyebab lain semakin tergerusnya teknologi ini. "Karena media itu (CD) kan kapasitas penyimpanannya terbatas. Kalau berbasis file kan tidak ada yang seperti itu," tambahnya.
Pendapat ini sejalan dengan hasil riset yang dilakukan oleh Ipsos, perusahaan riset pasar independen, April tahun lalu, meskipun bukan membicarakan CD. Apa yang mereka teliti adalah radio, fitur hiburan yang juga semakin tergerus kemajuan zaman.
Menurut riset itu, radio AM/FM bahkan lebih banyak dipilih pemilik mobil dibanding fitur hiburan lain. Hal ini disebabkan karena harga radio jauh lebih murah, serta sensasi tersendiri yang dirasakan saat menggunakan perangkat tersebut.