Liputan6.com, Jakarta - GPS Tracking System 2.0 merek Fox Logger dipercaya sebagai "mata-mata" truk sampah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan alat ini, truk yang jumlahnya mencapai 1.000 unit yang sehari-hari mengangkut 6.000 ton sampah ke TPA (tempat pembuangan akhir) Bantar Gebang dengan mudah diketahui keberadaannya.
"Sistem yang kami miliki dapat dengan mudahnya dikoneksikan ke sistem smart city yang ada di kota manapun. Karena itulah kami bisa dipinang oleh Tim Pemprov DKI Jakarta," ujar Alamsyah, owner Fox Logger.
Selain Jakarta, alat ini juga telah digunakan Pemprov lain seperti Bogor dan Cianjur. Sementara beberapa Kota lainnya sedang dalam proses negosiasi.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut Alamsyah mengatakan, alatnya tersebut bisa menjadi solusi bagi pengusaha di bidang logistik ataupun rental kendaraan. Sistem aplikasi ini serba bisa karena mampu mengetahui berapa jarak yang ditempuh sopir, parkir di mana saja, bahkan hingga mengetahui batas waktu jatuh tempo KIR dan STNK.
"Dengan alat ini, para pengusaha di bidang logistik kini tidak perlu lagi menghabiskan banyak biaya telepon untuk memastikan sopir truk ada di mana. Cukup membuka handphone atau tablet, juga komputer, sudah bisa dipastikan di mana posisi kendaraan berada bahkan hingga mengetahui seberapa cepat sopir dalam mengemudi," katanya.
"(Selain itu) salah satu fitur unggulan kami adalah sistem absensi keluar masuk kendaraan berbasis geografis. Jadi setiap kendaraan yang pulang atau pergi dari area pabrik atau pool dapat dengan jelas terekap absensi nomor plat kendaraan dan waktu keluar masuk area serta lamanya kendaraan berada di dalam sana."
Sebagai informasi, sampai saat ini Fox Logger memiliki jaringan bisnis yang tersebar di 37 kota besar di Indonesia mulai dari 16 kota di Pulau Jawa, 11 kota di Sumatera, 6 kota di Kalimantan, 2 kota di Sulawesi, dan 2 kota di Pulau Bali dan Lombok.