Liputan6.com, Snipperlingsdijk - Masih banyak yang tak mengindahkan lampu lalu lintas. Sering kita temui, meski lampu masih kuning, tapi sudah banyak pengendara tak sabaran yang melaju begitu saja. Padahal, sebuah riset baru menunjukkan bahwa lampu lalu lintas ini cukup signifikan untuk menghindari kecelakaan.
Melansir Express, sebuah lembaga konsultasi transportasi asal Belanda, Goudappel Coffeng, menyebut bahwa menambah durasi lampu lalu lintas, khususnya yang berwarna kuning selama setengah detik saja, bisa bermanfaat pada keselamatan jalan.
Mereka menyebut bahwa waktu tambahan ini menyebabkan sekira 50 persen lebih sedikit pengendara akan menerabas lampu merah.
Baca Juga
Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah pengendara berpikir bahwa lampu kuning adalah wilayah `abu-abu`. Sebab, tidak banyak dari mereka tahu berapa lama lampu lalu lintas itu tetap kuning.
Studi ini berkesimpulan bahwa jika pengemudi memiliki lebih banyak waktu untuk membuat keputusan sepersekian detik saja, maka mereka akan cenderung membuat keputusan yang aman. Dalam hal ini, tidak jadi menerobos lampu lalu lintas.
"Riset kami menunjukkan bahwa sebagian besar keputusan untuk melewati lampu merah terjadi di satu setengah detik pertama," ujar Luc Princes, kepala tim peneliti.
Penelitian ini juga menyoroti jangka waktu yang berbeda yang dibutuhkan pengendara lalu lintas untuk berhenti saat lampu merah. Dua detik lampu kuning misalnya, cukup untuk membuat pengendara sepeda berhenti, tapi tentu tidak begitu dengan pengendara mobil yang melaju 80 km/jam. Mereka butuh lima detik lebih.
Jika lampu kuning sebelum merah terlalu pendek, akibatnya, banyak pengemudi mobil merasa bisa melewati lampu lalu lintas dengan aman.