Liputan6.com, Seoul - Serikat buruh yang mewakili sebagian besar pekerja di General Motors (GM) Korea Selatan menuntut perusahaan memproduksi sedan Chevrolet Impala di negara itu.
Dilaporkan Reuters, pimpinan serikat bernama Ko Nam-seok mengatakan rencana GM tetap mengekspor Impala dari Detroit mengancam keberadaan GM Korea. Ia berencana akan bertemu dengan sang CEO, Mary Barra, membicarakan ini.
Baca Juga
Serikat mengklaim mewakili lebih dari 14 ribu dari pekerja GM di Korsel yang jumlahnya mencapai 17 ribu. Serikat ini adalah bagian dari Korean Metal Workers Union (KMWU).
GM berkilah bahwa meski diimpor, harga sedan ini akan tetap kompetitif karena adanya kerjasama perdagangan bebas antara Amerika Serikat (AS) dan Korsel. Dengan kerja sama ini, mobil GM yang masuk ke Korsel tak dikenakan pajak.
Korea Selatan memproduksi hampir seperlima dari output global yang berasal dari empat pabrik. Tapi akhir-akhir ini, dua pabrik tak berproduksi maksimal. Padahal, biaya tenaga kerja di sana tinggi, bahkan telah meningkat hampir setengahnya dalam lima tahun terakhir.
Di pabrik Gunsan misalnya, kapasitas produksinya tak maksimal karena GM berhenti memproduksi Chevrolet untuk pasar Eropa. GM juga menghentikan produksi Buick LaCrosse di pabrik yang ada di Bupyeong, dekat Seoul.
Keputusan ini disinyalir akan memperpanas perundingan kedua belah pihak soal upah tahunan yang akan berlangsung tak lama lagi. "Kami akan bertarung dengan durasi panjang dan terus menerus," ujar salah satu pengurus serikat.