Kontroversi Logo BMW

Mengapa BMW menggunakan dasar logo berbentuk bulat? Mengapa pula warna yang dipilih adalah biru dan putih?

oleh Rio Apinino diperbarui 21 Apr 2016, 13:18 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2016, 13:18 WIB
Logo BMW dan Sejarah Kontroversial di Baliknya
Mengapa BMW menggunakan dasar logo berbentuk bulat? Mengapa pula warna yang dipilih adalah biru dan putih?

Liputan6.com, Munchen - BMW dikenal sebagai salah satu pabrikan otomotif yang memproduksi mobil-mobil mewah sekaligus berteknologi tinggi. Merek mobil ini didirikan oleh seorang Jerman bernama Franz Josef Popp pada 1916.

Meski populer, tapi tahukah Anda apa sebenarnya kepanjangan dari BMW? Menurut laman Car Brand Names, BMW adalah singkatan dari Bayerische Motoren Werke, atau dalam bahasa Inggris disebut Bavarian Motor Works.

Merek BMW direpresentasikan dengan emblem khas yang melingkar, dengan bagian tengah terbagi menjadi empat potong yang masing-masing berwarna biru dan putih. Warna biru-putih ini ternyata punya sejarah yang panjang, dan kontroversial.

Ada dua interpretasi mengapa BMW menggunakan warna biru dan putih. "Salah satu interpretasi merujuk ke sebuah baling-baling berputar. Satu lagi berkaitan dengan logo BMW ke Bavaria sebagai tempat di mana mobil diproduksi," ujar Dr Florian Triebel, Executive Board Member of BMW AG, dikutip dari Pursuitist.

Arti logo BMW

Teori pertama mengatakan warna biru dan putih terinspirasi dari baling-baling pesawat yang sedang berputar di langit biru. Untuk diketahui, awalnya BMW bergerak di bidang pesawat terbang, terutama saat meletusnya Perang Dunia I.

Dikatakan dalam jurnal BMW Werkzeitschrift yang terbit pada 1942, logo ini terpikirkan oleh seorang insinyur BMW. Saat itu, ia melihat efek yang sangat bagus dari baling-baling pesawat yang berputar. Ia membayangkan, di atas baling-baling itu ada tulisan BMW. Imajinasinya mirip seperti logo BMW sebagaimana yang kita kenal sekarang.

Masalahnya, klaim ini dianggap palsu. Kai Jacobsen, sejarawan otomotif dari BMW Group bahkan mengatakan teori ini adalah mitos, yang sayangnya masih banyak dipercaya.

"Orang berpikir bahwa logo BMW didasarkan pada baling-baling pesawat yang berputar. Asal penafsiran ini adalah sampul majalah pesawat BMW. Gambar itu diambil pada 1929, bertahun setelah logo pertama muncul," ujarnya dalam wawancara yang diunggah ke Youtube.

Teori kedua berkaitan dengan bendera Bavaria, yaitu kerajaan yang berdiri pada 1906 hingga 1918 atau sebelum ada negara Jerman modern. Menurut teori ini, warna biru-putih dalam logo BMW berasal dari bendera Bavaria yang juga berwarna sama.

Benarkan teori ini? Laman BMW Drives menulis bahwa faktanya memang demikian. Dengan memilih warna biru-putih, maka BMW sudah mencerminkan identitas mereka sebagai mobil yang berasal dari Jerman.

Lantas, darimana bentuk bulatnya? Mengapa BMW tak memilih bentuk lain? Ternyata, bentuk bulat terinspirasi dari logo Rapp Motorenworke, perusahaan pembuat mesin pesawat terbang. Untuk diketahui, BMW adalah hasil restrukturisasi Rapp yang dilarang membuat mesin pesawat akibat Perjanjian Versailles pada1917.

Logo Rap memang bulat, dengan siluet kuda di tengahnya. Kata `Rapp` berada di bagian atas dalam lingkaran, sementara `motor` ada di bawah lingkaran bagian dalam. Ini dikonfirmasi langsung oleh Jacobsen.

"Saat Rapp tumbuh menjadi BMW, perusahaan ingin logo tetap berorientasi pada logo Rapp. BMW memilih warna nasional Bavaria sebagai simbol, tetapi mengatur huruf persis seperti Rapp. Anda dapat melihat dengan sangat jelas bagaimana logo BMW dikembangkan," terang Jacobsen, di video yang sama.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya