Ganti Oli, Saat Mesin Panas atau Dingin?

Oli mesin adalah komponen penting dalam sebuah kendaraan, tak terkecuali sepeda motor.

oleh Rio Apinino diperbarui 11 Mei 2016, 05:20 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2016, 05:20 WIB
Jangan Isi Oli Melebihi Takaran, Ini Akibatnya
Takaran oli pada mesin sepeda motor telah ditentukan oleh pabrikan.

Liputan6.com, Depok Oli mesin adalah komponen penting dalam sebuah kendaraan, tak terkecuali sepeda motor. Fungsinya sebagai pelumas, pembersih, dan pendingin membuat komponen yang kualitasnya menurun seiring pemakaian. Makanya harus diganti secara berkala.

Masalahnya, masih banyak yang bingung, dalam kondisi mesin seperti apakah baiknya penggantian oli dilakukan? Saat mesinpanaskah, atau justru saat dingin?

Menurut Tatang Supriyadi, pemilik bengkel Tatang Motor di kawasan Depok, Jawa Barat, penggantian oli sebaiknya dilakukan saat mesin sedang hangat, tidak terlalu panas atau dingin.

"Baiknya diganti saat motor agak panas. Jadi kalau ganti oli di rumah, sebaiknya nyalakan motor dulu sebentar," ujar Tatang kepada Liputan6.com di Depok, Selasa (10/5/2016). Menurutnya, dalam kondisi hangat, oli masih encer dan mudah mengalir saat tutup oli dibuka.

"Sementara kalau dingin, biasanya ada kotoran yang masih menempel di bagian mesin. Jadi kotorannya tidak terbuang. Sementara kalau hangat, kotoran tercampur dengan oli, sehingga ikut terbuang," jelas Tatang.

Tatang menambahkan, jika dalam kondisi mesin dingin, oli masih lumayan mengental. "Itu (oli) bentuknya seperti bubur. Jadi lumayan susah mengalir," tambah Tatang.

Ia juga menyarankan agar melakukan kick starter untuk memastikan hanya sedikit sisa oli lama yang masih ada di dalam mesin. Setelah penggantian, pastikan tutup kembali saluran oli saat kondisi mesin sudah dingin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya