Liputan6.com, Tokyo - Investigator telah selesai menyelidiki kasus manipulasi efisiensi bahan bakar Mitsubishi Motor Corp, Selasa lalu. Hasilnya, mereka menemukan beberapa sebab terjadinya skandal.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (4/8/2016), investigator menemukan ada tiga poin utama penyebab manipulasi. Ketiganya adalah komunikasi yang buruk, tata kelola yang longgar, dan tingginya tekanan kepada para engineer untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Menurut penyidik, pada 2004 Mitsubishi fokus pada pemotongan biaya operasional. Kondisi demikian membuat para engineer tidak bisa menolak target peningkatan efisiensi yang dianggap tidak masuk akal itu.
Baca Juga
"Perusahaan tersebut tidak mengambil pendekatan kooperatif untuk mengembangkan mobil. Itu adalah faktor kunci di balik pemalsuan," ujar Yoshiro Sakata, salah satu anggota tim Investigasi.
Penyelidikan ini sendiri dilakukan oleh tiga mantan jaksa dan mantan direktur Toyota Motor Corp.
Di kesempatan yang sama, tim investigator juga berkesimpulan bahwa Mitsubishi sebetulnya bisa mengantisipasi manipulasi bahan bakar dua kali. Tapi kemudian tak dilakukan.
"Ada kesempatan terlewatkan untuk menangani masalah di divisi. Ini patut disayangkan," aku Osamu Masuko, CEO Mitsubishi Motors.
Di bagian kesimpulan, investigator merekomendasikan Mitsubishi untuk melakukan lima perbaikan. Yaitu merombak proses pengembangan, memperketat aturan, lebih transparan, lebih memahami hukum, dan kemauan yang lebih besar untuk mengungkap dan mengatasi pelanggaran.