Nissan Bakal Cabut dari Inggris?

Nissan Motor cukup ragu untuk terus beroperasi di Inggris. Mereka masih menahan investasi baru.

oleh Rio Apinino diperbarui 09 Agu 2016, 16:38 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2016, 16:38 WIB
Logo Nissan Dicatut dalam Kampanye Referendum di Inggris
Nissan akan membawa kasus pencatutan logo untuk kampanye Brexit di Inggris.

Liputan6.com, Sunderland - Nissan Motor ragu untuk terus beroperasi di Inggris. Buktinya, mereka menahan investasi baru sebelum ada keputusan resmi antara Inggris dan negeri Eropa lain.

Sebagaimana diketahui, pasca memutuskan keluar dari Uni Eropa (Brexit), pelaku bisnis di Inggris tak lagi memiliki sejumlah hak istimewa. Misalnya, bebas pajak saat mengekspor komoditas ke negara manapun di Eropa.

"Apa yang akan terjadi dalam bea cukai dan pabean. Apa yang akan terjadi dalam hal perdagangan, pada sirkulasi, khususnya produk," ujar Carlos Ghosn, CEO Nissan, dalam wawacara dengan BBC.

Menurutnya, kejelasan tentang itu sangat menentukan berapa banyak investasi yang akan dikeluarkan Nissan di Inggris. Ia juga mengatakan strategi wait and see ini juga dilakukan pelaku usaha lain.

Untuk diketahui, Nissan selama ini cukup fokus membangun bisnis di Eropa dari Inggris. Mereka bahkan punya pabrik di Sunderland yang membuat sepertiga mobil yang terjual di Inggris tahun lalu.

Pabrik ini juga dipuji sebagai salah satu fasilitas perakitan mobil paling efisien di Eropa. Salah satu model paling populer yang dibuat di sini adalah Sport Utility Vehicle (SUV) Qashqai.

Nissan pertama kali masuk ke Inggris pada 1984. Kala itu kesepakatan bisnis keduanya ditanda tangani langsung oleh Margaret Thatcher. Momen ini sering dikaitkan dengan kebangkitan industri otomotif Inggris.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya