Miris, 90 Persen Korban Kecelakaan Berusia Produktif

Angka kecelakaan kendaraan bermotor yang melibatkan anak-anak di bawah umur sangat memprihatinkan.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 07 Des 2016, 12:18 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 12:18 WIB
[Bintang] Kacau! Siswa SD di Trenggalek, Jawa Timur ke Sekolah Bawa Motor
Kacau! Siswa SD di Trenggalek, Jawa Timur ke Sekolah Bawa Motor. (Foto: YouTube.com)

Liputan6.com, Jakarta - Angka kecelakaan kendaraan bermotor yang melibatkan anak-anak di bawah umur sangat memprihatinkan. Tentu ini merugikan mengingat mereka merupakan calon generasi penerus bangsa.

Kabag Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Kombes Pol. Indra Gautama mengatakan, korban fatalitas akibat kecelakaan 90 persennya adalah anak-anak usia produktif. "Baik itu anak-anak maupun orang pekerja di mana sebagian besarnya adalah pelajar," kata dia usai menghadiri IRSA 2016 di JW Marriot, Jakarta, Selasa (6/12).

Menurutnya, untuk mengukur angka fatalitas bisa menggunakan metode index performance. "Cara menghitungnya, dari jumlah kecelakaan orang meninggal dunia dibagi jumlah penduduk dikali 100 ribu. Itu per 100 ribu. Ini merupakan instrumen internasional untuk menghitung angka fatalitas," kata dia.

Lebih lanjut ia menyebutkan, index performance fatalitas (rata-rata) Indonesia berada di posisi 10,3. "Index performance fatalitas paling rendah itu di Banten hanya 3 koma sekian, hampir seperti di Singapura. Paling tinggi di Aceh sekira 18 belasan. Itu artinya, dari 100 ribu jumlah penduduk, 18 orang meninggal dunia karena kecelakaan," bebernya.

Jadi, menurutnya, untuk menekan angka kecelakaan tersebut dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah hingga pemerintah.

"Kalau keluarga, sekolah, pemerintah daerah dan semua stakeholder itu berperan untuk aware terhadap masalah pelarangan anak-anak di bawah umur ini tentunya bagus sekali untuk menurunkan angka fatalitas kecelakaan di jalan raya," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya