Ditolak Beli Mobil, Pria Kaya Gugat Ferrari

Sempat memberikan cek senilai US$ 1 juta (Rp 13 miliar) kepada Ferrari sebagai tanda jadi. Namun tetap saja ditolak.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 13 Des 2016, 07:12 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 07:12 WIB
LaFerrari Aperta
LaFerrari Aperta hanya diproduksi 209 unit, dan dibanderol US$ 2,6 juta. Mobil ini dibuat dalam rangka memperingati hari jadi Ferrari ke-70.

Liputan6.com, Florida - Seorang pria asal Florida, Amerika Serikat, bernama Preston B Henn, protes terhadap kebijakan perusahaan mobil Ferrari.

Dilansir Carbuzz, Selasa (13/12/2016), Henn kecewa lantaran pabrikan otomotif dari Maranello, Italia, tersebut menolak mentah-mentah agar dirinya dapat memperloleh LaFerrari Aperta. Henn mengaku, sempat memberikan cek senilai US$ 1 juta (Rp 13 miliar) kepada sebagai tanda jadi. Namun tetap saja ditolak.

Henn merasa bahwa perusahaan berlambang Kuda Jingkrak tersebut telah menganiaya dirinya sebagai pelanggan setia yang telah menjadi kolektor Ferrari.

Penolakan tersebut membuat Henn geram, dia dan pengacaranya mengajukan gugatan kepada perusahaan Ferrari. Namun tetap saja itu tidak membuat dirinya mendapatkan LaFerrari Aperta.

"Reputasi saya hancur dan malu, karena dia menyatakan tidak memenuhi syarat untuk membeli LaFerrari Aperta,” ujar Henn.

Padahal, pria yang kini berusia 85 tahun tersebut mengaku memenuhi salah satu syarat mendapatkan Laferrari tanpa atap, yaitu memiliki beberapa model Ferrari. Diketahui, sejumlah Ferrari yang nongkrong digarasinya yaitu F40, F50, Enzo, LaFerrari dan 275 GTB klasik. 

Agar mendapatkan LaFerrari Aperta, dia telah mengirimkan cek senilai US$ 1 juta atau setara Rp 13,3 miliar. Namun ternyata tetap saja ditolak.

Kekecewaan Henn rupanya membuat dia mengaku telah menemukan sosok merek lain yang tak kalah ciamik. Mobil itu adalah Acura NSX.

Kata Henn, dia telah mengirimkan surat kepada perusahaan Acura, karena menyukai produknya. Bahkan menurut Henn, dia cinta pada Acura NSX saat pandangan pertama.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya