Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Suzuki Ignis cukup menyedot perhatian. Maklum, mobil ini menjadi oase di tengah banyaknya produk roda empat di pasar otomotif nasional.
Selain itu, Suzuki Ignis yang dibanderol Rp 139,5 juta sampai Rp 169,5 juta itu juga tergolong cukup murah, karena menyerempet harga mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC).
Advertisement
Baca Juga
Karena diimpor utuh dari India, apakah Ignis juga akan menawarkan pilihan mesin diesel seperti di Tanah Hindustan?
Menanggapi hal tersebut, Marketing Directorr 4W PT SIS Donny Saputra mengatakan, Suzuki tertarik untuk menghadirkan Ignis versi diesel.
“Kami sedang dalam tahap studi, dan develop, apakah diesel ini tidak hanya di LMPV (Ertiga Diesel Hybrid), apa bisa di kelas yang lain.Saya gak bilang kelasnya urban SUV atau apa Crossover atau kelas lebih tinggi lagi,” jelas Donny saat ditemui di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Donny mengaku, penerapan mesin diesel yang dilakukan Suzuki sejauh ini tidak pernah mengalami masalah terhadap teknologi Euro4. Namun tentu saja, Euro4 memiliki plus minus.
Seperti diketahui Suzuki Ignis meski mengusung mesin bensin, di atas kertas, pesaing low cost green car (LCGC) ini konsumsi bahan bakarnya mencapai 23,64 km/liter (manual) dan 23,44 km/liter (matik). Di sektor keamanan, Ignis dijejali dengan beragam fitur.
Dari mulai sistem pengereman ABS dan BA, dual SRS airbag, serta sabuk pengaman yang telah dilengkapi pretensioner dan force limiter. Suzuki Ignis menggendong mesin bensin empat silinder K12M berkapasitas 1.197 cc, SOHC, dan variable valve timing. Mesin ini semburkan tenaga hingga 81,8 Tk pada 6.000 rpm dan torsi 113 Nm pada 4.200 rpm.