Liputan6.com, Karawang - Musim mudik telah tiba. Jalanan ramai dengan mobil-mobil yang siap menempuh ratusan kilometer demi bertemu dengan keluarga besar di kampung halaman.
Meski telah diservis sebelumnya, kadang mobil-mobil ini tetap mengalami masalah. Satu yang paling utama adalah kampas kopling yang aus.
"Masalah paling sering di mobil yang mudik itu adalah kopling-nya habis," ujar Robbit T, Teknisi Nissan Sunter, kepada sejumlah wartawan, Senin (19/6). Robbit sendiri tahun ini ditugaskan di Nissan-Datsun Rest Point (NDRP) Rest Area Km 57 Tol Jakarta-Cikampek.
Advertisement
Baca Juga
Robbit mengatakan, biasanya hal ini dialami oleh mereka yang kurang "peka" terhadap kondisi mobilnya. Dengan begitu komponen ini sudah diganti sebelum mudik. Namun kadang, ada yang tidak sadar dan baru tahu ada yang salah ketika kampas kopling sudah benar-benar habis.
"Kalau di sini memang tidak semua konsumen bisa merasakan itu (gejala kampas kopling habis). Paling buat jaga-jaga (ganti kampas) kalau misalnya habis di jalan," sambung Robbit.
Kopling yang sudah perlu diganti ditandai dengan tenaga mobil yang melemah tidak seperti biasanya. Tapi di satu sisi rata-rata putaran mesin mulai mengalami peningkatan. Artinya, rpm yang tinggi tidak dibarengi dengan munculnya tenaga yang besar.
Normalnya kecepatan mobil mencapai 60 km per jam pada posisi gigi 3, dan rpm yang bisa dicapainya pun hanya mencapai sekitar 2.000 rpm. Jika kopling sudah mengalami kerusakan, terutama pada bagian plat koplingnya, maka rpm yang dicapainya bisa naik hingga 3.000 rpm.
Gejala lainnya adalah terciumnya bau gosong ketika mobil dalam tanjakan. Pedal kopling juga biasanya lebih keras dan tinggi, pada mobil dengan kopling hidrolik.
Â
Â
Simak video menarik di bawah ini: